Sejumlah orang di Nepal turun ke jalan memberi makan satwa yang kelaparan. Hewan-hewan itu terimbas lockdown untuk mencegah penyebaran Corona.
Pandemi Corona tak hanya berdampak pada manusia yang untuk sementara harus rehat sejenak kesibukan di luar rumah tetapi juga berimbas pada hewan-hewan yang terlantar karena tak ada aktivitas manusia.
Salah satunya yang terjadi di Nepal, tepatnya hewan-hewan yang tinggal di sekitar Kuil Hindu Pashupatinath, Kathmandu. Biasanya, kuil ini ramai dikunjungi orang-orang yang otomatis akan memberi makanan untuk hewan-hewan tersebut. Namun kini karena Nepal dilockdown dan kuil ditutup, hewan-hewan ini kesulitan mendapatkan makanan dan terancam kelaparan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari Associated Press, Selasa (14/4/2020) saat ini setiap pagi dan sore, beberapa penjaga kuil bersama para staf dan sejumlah relawan di Nepal memastikan bahwa hewan-hewan tersebut tak kelaparan.
"Kami mencoba untuk memastikan hewan-hewan ini tak kelaparan dan terawat," kata Pradeep Dhakal, seorang pejabat dari Pashupatinath Development Trust, yang mengatur kuil dan daerah sekitarnya.
![]() |
Memberi makan hewan merupakan hal yang lumrah dilakukan masyarakat Nepal. Misalnya memberi makan sapi yang dipercaya sebagai dewa dalam Hindu dan monyet yang dipercaya sebagai keturunan Hanoman.
Ketika hendak diberi makan, sapi-sapi akan berbaris di jalan setapak menuju kuil dan tepi Sungai Bagmati. Sementara monyet-monyet berkeliaran bebas di sekitar bukit berhutan di sebelah kuil.
Makanan yang diberikan adalah adonan biji-bijian untuk sapi dan monyet. Sementara burung merpati diberikan jagung kering yang ditebar di tepian sungai.
Dalam sekali makan, hewan-hewan ini mampu menghabiskan sekitar empat hingga enam karung makanan.
![]() |
Salah satu relawan, Nivesh Dugar menceritakan betapa antusiasnya hewan-hewan ini saat diberikan makanan. Contohnya seperti monyet besar yang tiba-tiba menghampiri mereka dan langsung menyambar keranjang plastik yang berisi penuh adonan yang baru saja dipotong-potong.
Ketika ditanya mengenai tujuannya ikut menjadi relawan, Dugar yang juga seorang insinyur lingkungan itu mengatakan, "kami hanya mencoba untuk membantu hewan-hewan bertahan hidup."
Saat ini di Nepal telah ditemukan sembilan kasus Corona dengan satu orang sudah dinyatakan sembuh. Negara itu memutuskan untuk lockdown pada 24 Maret 2020. Mereka telah melarang semua penerbangan dan transportasi darat beroperasi. Selain itu pasar, sekolah, dan kantor juga ditutup untuk mencegah penyebaran Corona.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol