Tak hanya itu, bencana udara yang terjadi di Operafjellet, Rusia juga merenggut nyawa 141 orang yang berkontribusi dalam perusahaan tambang. Ketika tambang ini ditutup, semua penduduknya meninggalkan barang-barangnya. Sehingga semua bangunan masih sama seperti dulu kala.
Kini Pyramiden dihuni oleh 8 orang saja. Mereka bekerja di hotel dan menjadi pemandu wisata di musim panas. Para pemandu juga bertugas untuk memelihara bangunan dan memeriksa generator listrik.
![]() |
Pyramiden kini menjadi obyek wisata dan dikelola oleh Pemda Svalbard. Julukan Kota Hantu diberikan bukan karena seram, tapi karena tak berpenduduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kota Hantu ini masih menyisakan kejayaan Uni Soviet yang dulu berkuasa. Ada berbagai fasilitas yang bisa ditemui di kota tambang ini, sebut saja pom bensin, rumah kaca, kandang sapi, sekolah, taman kanak-kanak, hotel dan restoran.
![]() |
Sebagian besar bangunan di Pyramiden masih dalam keadaan yang cukup bagus. Dulu rumputnya saja diimpor dari Siberia, lo!
Wisatan yang ingin merasakan kota hantu plus mengetahui suasana Uni Soviet saat itu, bisa datang ke sini dan menginap di Pyramiden Hotel saat waban pandemi Corona berlalu ya. Selalu ingat untuk membawa uang tunai, karena tak ada pembayaran kartu kredit di sini.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!