Melihat Jejak Peradaban Islam di Kota Samarkand, Uzbekistan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Melihat Jejak Peradaban Islam di Kota Samarkand, Uzbekistan

Putu Intan - detikTravel
Sabtu, 02 Mei 2020 03:29 WIB
Kota Samarkand jadi salah satu pusat penyebaran Islam di Asia. Kota ini juga jadi tempat peristirahatan terakhir seorang ahli hadist terkemuka yakni Imam Al Bukhari
Foto: Getty Images
Jakarta -

Peradaban Islam di Asia Tengah berkembang pesat di Uzbekistan. Di sana ada salah satu kota yang menjadi pusatnya yaitu Samarkand.

Samarkand merupakan salah satu kota bersejarah dalam peradaban Islam di Uzbekistan dan Asia Tengah. Bersama dengan Kota Bukhara, Samarkand menjadi pusat perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan Islam.

Terdapat sejarah panjang peradaban Islam di kota yang didirikan kira-kira 3.000 tahun lalu itu. Samarkand baru bisa ditaklukan oleh kaum muslimin pada tahun 93 H/712 M, dan sejak itulah Islam mulai diterima kalangan luas masyarakat Samarkand. Pasca ditaklukan oleh Dinasti Umayyah, kota ini menjadi kota yang sangat maju dan menjadi pusat Islamisasi ke wilayah Asia Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menjadi pusat Islamisasi di wilayah Asia Tengah, Samarkand juga mempunyai andil besar dalam melahirkan para ulama dan tokoh Intelektual Besar dalam Islam, seperti Abu Mansur al-Maturidi (pendiri kelompok Maturidiyah), Muhammad Addi as-Samarkandi, Abu Hasan al-Maidani, Abu Bakr as-Samarkandi, Muhammad Ibn Mas'ud as-Samarkandi (penyusun Tafsir Al-Iyasyi), dan Naqibuddin as-Samarkandi.

Kota Samarkand jadi salah satu pusat penyebaran Islam di Asia. Kota ini juga jadi tempat peristirahatan terakhir seorang ahli hadist terkemuka yakni Imam Al BukhariKota Samarkand jadi salah satu pusat penyebaran Islam di Asia. Kota ini juga jadi tempat peristirahatan terakhir seorang ahli hadist terkemuka yakni Imam Al Bukhari (Foto: Getty Images)

Di Samarkaand juga terdapat makam Kaisar Tamerland yang dikenal dengan Guri Amir, ahli astronomi Ulughbek dan madrasah paling tua di dunia, dan komplek Shah-i-Zinda dengan 16 bangunan. Komplek inilah yang dikatakan menjadi tempat peristirahatan terakhir Qasim Ibn Abbas, sepupu Rasulullah SAW yang menyebarkan Islam ke wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, di kota Samarkand sendiri terdapat makam perawi hadis Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari atau yang terkenal dengan sebutan Imam Al Bukhari. Kisah makam ini berawal saat penguasa tertinggi Uni Soviet, Nikita Khrushchev mengundang Bung Karno untuk mengunjungi Moskow pada tahun 1961. Saat itu Bung Karno meminta pemerintah Soviet agar mencari makam Al Bukhari di Uzbekistan dan ketemu.

Selain terkenal sebagai kota para ilmuwan, kota ini juga terkenal dengan kota pelajar di masa lampau. Beberapa peninggalan sejarah peradaban Islam yang ada di Samarkand adalah Madrasah Ulug Begh, Tilya Kari, dan Sir Dor.

Di samping pusat Islamisasi, kota yang menjadi warisan budaya UNESCO ini juga pernah menjadi pusat budaya. Hal itu terlihat dari pertemuan tiga budaya, yaitu budaya Arab, budaya Barat dan budaya China.

Kota Samarkand jadi salah satu pusat penyebaran Islam di Asia. Kota ini juga jadi tempat peristirahatan terakhir seorang ahli hadist terkemuka yakni Imam Al Bukhari Foto: Getty Images

Kota ini juga menjadi Jalur Sutra yang menghubungkan negara-negara Timur dengan negara-negara Barat. Bahkan salah satu dari penyebar Islam di Indonesia yaitu Sunan Gresik, berasal dari wilayah Samarkand.

Bila traveler berkunjung ke Samarkand, traveler dapat mengagumi arsitektur bangunan megah di sana. Salah satunya Registan Square yang merupakan alun-alun cantik berkelas dunia.




(pin/ddn)

Hide Ads