Terpisah jarak 220 kilometer dengan pohon terdekatnya, inilah kisah Sitka Spruce, pohon paling kesepian di dunia.
Terketak nun jauh di Campbell Islands, sekitar 800 kilometer dari Selandia Baru, tumbuh sebuah pohon Sitka Spruce yang usianya sekarang sudah mencapai 100 tahun. Pohon tersebut dinobatkan Guiness World Records sebagai Pohon Paling Terpencil di Dunia alias World'd Most Remote Tree.
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Selasa (19/5/2020), pohon dengan nama ilmiah Picea sitchensis ini masih termasuk dalam keluarga pinus-pinusan. Namun alih-alih berbentuk seperti sebuah cone/conus/segitiga, pohon ini malah berbentuk seperti rerimbun kembang kol.
Pohon Sitka ini dinobatkan sebagai yang paling kesepian sedunia, karena pohon yang sama jenis dengan pohon ini terpisah jarak 220 kilometer jauhnya. Jadilah pohon ini tumbuh sendirian dan tampak kontras dibandingkan dengan sekelilingnya.
Picea sitchensis sendiri bukanlah tanaman asli Campbell Island atau pun Selandia Baru. Tanaman ini justru asli dari daratan Amerika Utara, dimana di sana mereka bisa tumbuh sampai dengan ketinggian 90 meter.
Lantas bagaimana ceritanya pohon ini bisa sampai terdampar di Campbell Islands?
Menjawab pertanyaan itu, waktu berputar kembali ke tahun 1901. Saat itu, Gubernur Selandia Baru yang bernama Lord Ranfurly sedang dalam sebuah misi ekspedisi mencari spesimen burung untuk koleksi British Museum.
Sampailah Lord Ranfurly di Campbell Islands. Di kepulauan itu, Ranfurly tak hanya mengumpulkan spesimen burung, tetapi juga menanam pohon Sitka Spruce ini. Rencananya dia akan mengubah Campbell Islands menjadi sebuah hutan produksi.
Namun ternyata rencana tersebut tidak sampai jadi kenyataan. Jadilah pohon Sitka Spruce tersebut tumbuh sendirian sampai mencapai ketinggian 9 meter sekarang, selama lebih dari 100 tahun lamanya.
Tapi di tahun 2017, sekelompok peneliti meyakini, dengan melihat tingkat kecepatan tumbuh dari pohon spesies ini, mereka sangsi pohon ini ditanam pada tahun 1901. Para peneliti ini malah yakin pohon tersebut ditanam setelah era tahun 1910. Tapi klaim ini belum bisa dipastikan kebenarannya dan harus diuji lagi secara ilmiah.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!