Yaman tengah dilanda perang. Tapi di tengah krisis tersebut, ada keindahan tersembunyi berupa Istana Dar Al Hajar yang berdiri megah di atas tebing batu.
Dar Al Hajar, begitulah warga Yaman menyebut destinasi ini. Dalam bahasa Indonesia, Dar Al Hajar berarti 'Rumah Batu'. Sesuai dengan namanya, Dar Al Hajar memang dibangun di atas bukit berbatu cadas.
Baca juga: Yaman, Negeri Keturunan Rasulullah |
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Senin (27/7/2020), Dar Al Hajar merupakan bangunan lima lantai dengan konstruksi yang begitu mengagumkan. Bangunan tersebut didirikan pada tahun 1920 oleh salah satu keluarga kerajaan Yaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemiliknya bernama Yahya Muhammad Hamiddin. Dar Al Hajar digunakan sebagai tempat tinggal Yahya dan keluarganya saat liburan musim panas tiba.
![]() |
Bangunan istana Dar Al Hajar memang tampak luar biasa, seperti dipahat langsung di atas tebing batu, padahal bukan. Tebing batu yang jadi lokasi Dar Al Hajar diketahui sudah ada dan menjulang tinggi sejak tahun 1700-an, dibangun oleh Imam Mansour Ali Bin Mehdi Abbas.
Baca juga: Lifta, Desa Hantu Bekas Kampung Arab Kuno |
Di dalam Dar Al Hajar ada beberapa ruangan, seperti kamar tamu, dapur, hingga ruang penyimpanan serta beberapa halaman untuk bersantai. Desainnya pun amat memukau mata.
Bagian dalamnya dihiasi dengan rangkaian kaca patri yang berwarna-warni. Dindingnya bercat putih, serta dihiasi dengan pahatan berpola geometri yang amat presisi. Cantik bukan main!
![]() |
Sayang sang pemilik, Imam Yahya tidak bisa menikmati Dar Al Hajar lebih lama karena dibunuh ketika terjadi kudeta di Yaman pada tahun 1984. Yahya dibunuh bersama dengan cucunya.
Dar Al Hajar sendiri berlokasi sekitar 14 kilometer dari Sanaa, ibu kota Yaman. Tepatnya di kawasan Lembah Wadi Dhahr yang gersang dan berbatu-batu. Saking indahnya, Dar Al Hajar diabadikan jadi gambar mata uang Yaman.
Sekarang istana Dal Al Hajar sudah beralih fungsi jadi museum. Traveler bisa mengunjunginya bila suatu hari nanti berkesempatan liburan ke Yaman. Situs bersejarah ini juga masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan