Sebuah resort ski di Austria dicurigai menyebarkan wabah virus Corona ke 45 negara. Resort ini pun tengah menghadapi gugatan hukum atas tuduhan itu.
Otoritas berwajib di Austria tengah bersiap menghadapi gugatan hukum pertama dari wisatawan yang mengklaim terinfeksi virus Corona saat liburan di Ischgl, resort ski yang terletak di gugusan pegunungan Tyrol Alps, Austria.
Ratusan wisatawan pun bersiap untuk melakukan gugatan Class Action terhadap resort Ischgl. Resort ski tersebut dipercaya menjadi salah satu epicentrum penyebaran virus Corona di benua Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Selasa (1/9/2020), dari resort Ischgl dipercaya virus Corona dibawa dan menyebar hingga ke 45 negara. Penyebaran itu terjadi setelah para turis selesai liburan dan kembali pulang ke negaranya masing-masing.
Para pengacara menuntut otoritas lokal di Austria untuk bertanggung jawab atas penyebaran virus Corona tersebut. Mereka dianggap lalai karena tidak melakukan tindakan pencegahan, serta membiarkan resort ski tersebut tetap buka meski kondisi sudah dinyatakan sebagai outbreak.
"Jika bicara kasus individual, kita berbicara tentang klaim sebesar 100 ribu Euro (setara Rp 1,7 miliar)," ungkap Peter Kolba, salah satu pengacara hak konsumen terbaik di Austria.
![]() |
Asosiasi Perlindungan Konsumen Austria mengklaim sudah mengumpulkan bukti dari sekitar 6.000-an orang terkait masalah tersebut. Dari jumlah 6.000 orang itu, sekitar 1.000-an orang di antaranya memutuskan untuk bergabung dengan mereka yang mengajukan gugatan Class Action itu.
Banyak wisatawan mengklaim saudaranya jadi korban karena tertular Corona di resort Ischgl. Ratusan infeksi Corona yang terjadi di Jerman, Islandia, Norwegia hingga Denmark, ketika ditelusuri munculnya ada di resort Ischgl.
Resort Ischgl pun dituding sebagai salah satu 'Super Spreader' pertama di benua Eropa. Apalagi saat itu, resort Ischgl tetap buka selama seminggu penuh padahal Islandia sudah memperingatkan Austria tentang adanya bahaya penyebaran Corona di resort ski.
Bukanya resort Ischgl di awal masa pandemi diduga hanya demi kepentingan 'komersial' saja tanpa mengindahkan risiko kesehatan yang mungkin dialami oleh wisatawan maupun pekerja di resort ski tersebut.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!