Bus pariwisata di Jepang berhenti beroperasi karena pandemi Corona. Namun mereka punya ide membuat wisata baru dengan menyusun bus-bus menjadi labirin.
Pandemi Corona yang masih berlangsung hingga saat ini membuat industri pariwisata lesu. Tak terkecuali bagi perusahaan bus pariwisata Hato Bus di Jepang. Padahal perusahaan ini terkenal sebagai yang terbaik dalam memberikan tur wisata.
Ketika pariwisata domestik Jepang perlahan dibuka pada Juni 2020, perusahaan itu hanya mampu meraup pendapatan 20 juta yen untuk perjalanan wisata musim panas di pertengahan Agustus. Jumlah ini berbeda jauh dengan pendapatan sebelum pandemi di bulan yang sama yang mencapai 150 juta yen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kondisi ini, perusahaan pun harus putar otak agar tetap eksis. Akhirnya mereka membuat inovasi yaitu menyusun bus-bus yang menganggur menjadi sebuah labirin raksasa. Tujuannya untuk menarik wisatawan.
Dilansir dari Sora News 24, labirin itu disusun dari 60 bus. Bus yang diparkir di halaman Stasiun Tokyo itu ditempatkan dengan formasi yang rapat sehingga tercipta jalan yang sempit dan berliku layaknya labirin.
Labirin bus ini kemudian dimasukkan dalam itinerary untuk penumpang bus yang berangkat dari Stasiun Tokyo ke taman hiburan Small Worlds di Ariake. Harga tiketnya dibanderol 4.980 yen (sekitar Rp 705 ribu) untuk dewasa dan 3.980 (Rp 564 ribu) yen untuk anak-anak.
Tur ini dibatasi untuk 6 kelompok yang terdiri dari 30 orang. Periodenya berlangsung mulai 19-22 September 2020.
Tak disangka, wisata baru ini langsung menarik perhatian publik. Banyak orang sudah menelepon untuk memesan tiket sebelum terjual habis.
Selain untuk wisata, labirin bus ini rupanya sengaja dibuat untuk menghilangkan kesalahpahaman umum bahwa bus tidak berventilasi sebaik kereta. Hal itu diutarakan Humas Hato Bus, Yusei Ishikawa dalam siaran televisi.
Dengan adanya labirin bus ini, perusahaan mencoba mengedukasi publik tentang sistem ventilasi yang digunakan di dalam bus mereka. Ketika wisatawan masuk, mereka akan melihat demonstrasi bagaimana udara di dalam bus dipertukarkan dengan udara di luar setiap lima menit.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol