Bencana Tanah Longsor Melanda Consonno
Bencana tanah longsor untuk yang kali kedua mengakibatkan kerusakan di akses jalan utama menuju ke Consonno. Bencana itu juga memutus aliran listrik menuju ke Consonno. Kerusakan ekonomi akibat blokade itu begitu menghantam telak Consonno.
Kesuksesan Consonno pun berumur pendek, hanya bertahan beberapa tahun saja. Count Bagno juga disebut sebagai pengusaha yang ragu-ragu. Rencananya terhadap Consonno kerap berubah-ubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun 1980, dia berencana untuk melakukan modernisasi terhadap kota yang dibangunnya. Namun sayang, di tahun 1995 Count Bagno meninggal dunia. Rencana itu pun tidak terealisasi sampai sekarang. Di bulan Juni 2007, ahli waris dari keluarga Count Bagno pun memutuskan untuk menutup total tempat tersebut sampai sekarang.
Consonno yang dulu gemerlap seperti Las Vegas pun sekarang berubah jadi kota Hantu. Meski demikian, ternyata masih ada beberapa warga lokal yang peduli terhadap Consonno.
![]() |
Mereka mendirikan sebuah komunitas bernama Amici di Consonno Association. Tugas mereka adalah merawat bangunan-bangunan yang ada di Consonno semampu yang mereka bisa, karena mereka merasa Consonno sudah jadi bagian dari sejarah hidup mereka.
Pada tahun 2012, komunitas ini pun mendirikan bar bernama Bar de La Spinada yang berlokasi di salah satu kafetaria yang ada di kota Consonno. Para staf yang bekerja di bar tersebut masih anggota dari komunitas Amici di Consonno Association.
Pada tahun 2014, keluarga Count Bagno berusaha menjual Consonno seharga 12 Juta Euro atau setara Rp 203 Miliar, namun sampai sekarang belum ada calon pembeli yang menyatakan diri berminat untuk membeli kota hantu tersebut.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!