Kisah Kota di Italia yang Penduduknya Cuma Tinggal 2 Orang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Kota di Italia yang Penduduknya Cuma Tinggal 2 Orang

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 23 Okt 2020 17:26 WIB
Kota di Italia penduduknya cuma 2 orang, tapi patuh protokol kesehatan
Foto: Kota Nortosce di Italia (Silvia Marchetti/CNN)
Nortosce -

Kota Nortosce di Italia bak kota hantu. Kota ini ditinggalkan oleh penduduknya dan hanya menyisakan tinggal 2 orang saja. Bagaimana kisahnya?

Inilah sedikit cerita tentang kota Nortosce, kota di Italia yang penduduknya cuma 2 orang. Kota ini terletak di provinsi Perugia di wilayah Umbria. Lokasinya berada di atas bukit berbatu Lembah Nerina, dengan ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Penduduk kota ini cuma ada 2 orang, yaitu Giovanni Carilli dan Giampiero Nobili. Carilli berprofesi sebagai petani, sedangkan Nobili berprofesi sebagai pembuat perhiasan. Carilli berusia 82 tahun, sedangkan Nobili sedikit lebih 'muda' yaitu 74 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas bagaimana ceritanya mereka bisa tinggal di Nortosce?


Dimulai dari Carilli. Carilli sebenarnya lahir di Nortosce. Namun dia menghabiskan sebagian besar hidupnya di kota Roma. Di sana dia bekerja sebagai tukang pembuat daging asap.

Setelah memasuki masa pensiun, Carilli lantas pulang ke rumah masa kecilnya di Nortosce, kemudian memutuskan untuk tinggal di sana dan menghabiskan masa tuanya.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah tua, tapi saya masih ingin tetap hidup di sini merawat domba saya, kebun anggur, sarang lebah, kebun buah-buahan, serta berburu jamur truffle. Saya menyukai hidup saya," ujar Carilli seperti dikutip detikTravel dari CNN Travel, Jumat (23/10/2020)

Kota di Italia penduduknya cuma 2 orang, tapi patuh protokol kesehatanGiovanni Carilli merawat dombanya Foto: Silvia Marchetti/CNN

Sementara Nobili, yang kebetulan saudara dari iparnya Carilli, mengaku memilih tinggal di Nortosce untuk menghabiskan masa pensiun. Untuk mengisi aktivitas, Nobili masih membuat perhiasan dan menjadikan Nortosce sebagai sumber inspirasinya.

Pertanyaan selanjutnya: Ke Mana Penduduk Nortosce yang Lain?


Rupanya sama seperti permasalahan di kota kecil lainnya, para penduduk Nortosce pergi ke kota besar untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan yang lebih layak. Lama-kelamaan, penduduk ini tidak kembali ke kampung halamannya dan malah menetap di kota besar di Italia.

Akibatnya, Nortosce pun kehilangan penduduk, menyisakan 2 orang saja yang cukup 'kuat' untuk tinggal di kota kecil yang jauh dari hingar bingar kehidupan kota besar.

Faktor lain yang membuat Nortosce ditinggalkan penduduknya adalah bencana alam, berupa serangkaian gempa bumi yang terjadi di Italia pada akhir tahun 90-an. Peristiwa tersebut terpaksa membuat para penduduk Nortosce untuk meninggalkan kota tersebut dan pindah ke kota yang lebih baik.

Kota di Italia penduduknya cuma 2 orang, tapi patuh protokol kesehatanNotosce ditinggalkan penduduknya Foto: Silvia Marchetti/CNN

Nama Nortosce sendiri diambil dari kombinasi kata yang berarti 'Kacang' dan 'Kebun Buah-buahan' dalam bahasa lokal. Legendanya, dulu ada seorang petani yang menanam kacang di kebun buah-buahan. Lama-lama, jadilah sebuah pemukiman yang diberi nama Nortosce.

Sebelum ditinggalkan penduduknya, Carilli mengingat Nortosce sebagai kota yang tenang, dimana setiap musim panen tiba, para penduduk akan menggelar festival dan pesta di alun-alun alias Piazza.

Di kota ini masih banyak ditemukan bangunan kuno zaman medieval. Ada juga reruntuhan kastil zaman dulu. Jadi jangan heran kalau melihat penampakan kota ini yang sangat klasik seperti di film-film, bahkan cenderung menyeramkan.


Carilli mengakui bahwa Nortosce bukanlah untuk semua orang. Di sini tidak ada toko, tidak ada apotek, bahkan dokter. Gaya hidup sederhana sudah jadi keseharian bagi Carilli dan Nobili.

"Di saat musim dingin, di sini bersalju dan sangat dingin. Namun kami terbiasa dengan itu. Di pagi hari, saya bersama dengan hewan-hewan. Di malam hari, saya berdiam diri di rumah den menyalakan perapian. Saya tetap berada di rumah yang hangat dan nyaman sampai keesokan harinya," pungkas Carilli.

(wsw/ddn)

Hide Ads