9 Fakta Hegra, Kota Kuno Arab Saudi yang Diazab Allah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

9 Fakta Hegra, Kota Kuno Arab Saudi yang Diazab Allah

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 11 Des 2020 20:46 WIB
Hegra atau Madain Saleh
Hegra atau Madain Saleh (Foto: UNESCO)
Madain Saleh -

Arab Saudi memiliki kota kuno, Hegra, yang penduduknya pernah diazab oleh Allah SWT. Destinasi ini baru dibuka kembali oleh Arab Saudi setelah 2.000 tahun.

Dirangkum detikTravel, Jumat (11/12/2020), berikut sederet fakta kota kuno Hegra yang juga berjuluk Madain Saleh:

1. Kota kuno Hegra dibuka setelah 2.000 tahun

Hegra atau Madain Saleh yang ikonik dibangun oleh Suku Nabatea dengan gaya unik. Destinasi ini adalah perawan yang tidak pernah terganggu selama hampir 2.000 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini membuka situs 'Hegra' untuk masyarakat umum. Destinasi sejarah ini menjadi saksi peradaban Nabataean dari abad 2 dan 3 SM.

Menurut rilis berita oleh komisi kerajaan Alula untuk Arab Saudi, situs dengan konstruksi batu itu sekarang dapat disaksikan oleh para turis. Pendatang akan dibawa ke dalam perjalanan yang terencana.

ADVERTISEMENT

2. Kota kuno Hegra akan dijadikan resor

Arab Saudi membuka resor mewah di situs warisan dunia UNESCO yang berada di wilayah milik negara itu, Hegra atau Madain Saleh.

Arab Saudi terus mematangkan diri dalam menyambut wisatawan dunia. Rencananya, negara ini akan membuka Aman Resort International di tahun 2023.

Kerja sama ini berlangsung dengan persetujuan dari Komisi Kerjaan untuk Al Ula. Proyek ini memang tak tanggung-tanggung, karena wilayah yang dipilih untuk proyek ini adalah Madain Saleh atau dikenal dengan nama Al Hijr alias Hegra di Kota Al Ula.

3. Hegra adalah kota terbesar kedua bangsa Arab kuno

Hegra atau Madain Saleh mungkin tidak terkenal seperti Petra, tetapi inilah kota terbesar kedua bangsa Arab kuno.

Disebut pula Al-Hijr atau Hegra, ini adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di wilayah Hijaz, Provinsi Madinah, Arab Saudi.

Suku Nabath memainkan peran penting dalam kerajaan misterius itu. Nabath adalah sekelompok bangsa Arab kuno yang menetap di daerah Yordania hingga ke sebelah utara Damaskus.

Hegra atau Madain SalehHegra atau Madain Saleh (Foto: Royal Commission for AlUla)

4. Masyarakat Hegra berbahasa Aram

Dahulu, warga Hegra menggunakan bahasa Aram untuk berkomunikasi. Suku Nabath adalah cikal bakal kaum Nabi Shaleh, yakni Tsamud.

Bahasa Aram menjadi bahasa komunikasi utama untuk bisnis dan perdagangan. Orang-orang Nabath juga menggunakan bahasa Arab dalam kesehariannya.

Kota yang dulu begitu hidup seiring dengan ramainya jalur rempah kuno ini memainkan peran penting dalam membangun kerajaan yang hidup dari perniagaan itu. Tetapi sekarang, makam-makam di dinding batu yang monumental itu adalah salah satu peninggalan terakhir dan paling terawat dari kerajaan yang hilang.

5. Hegra kota yang diazab Allah SWT

Orang-orang Nabath meraih kekayaan dan kejayaannya berkat kemampuan mencari dan menyimpan air di lingkungan gurun yang begitu ganas. Mereka juga memonopoli jalur perdagangan gurun antara Madain Saleh di barat daya dan pelabuhan Gaza di Laut Tengah atau Laut Mediterania di sebelah utara.

Suku Nabath adalah cikal bakal kaum Nabi Shaleh, yakni Tsamud. Kaum Tsamud ini dalam kisah Al Quran akhirnya diazab Allah dengan gempa dan puting beliung karena mendurhakai Tuhan dan menolak ajakan Nabi Shaleh untuk menyembah Allah.

6. Hegra tak didatangi warga lokal Saudi

Kebanyakan muslim Saudi tidak akan datang ke sini karena mereka yakin bahwa situs ini dikutuk ketika Bangsa Nabath (Tsamud) menolak meninggalkan para dewa mereka dan mendurhakai Allah.

Dulu, traveler dilarang masuk ke wilayah muslim atau masuk dengan aturan yang amat sulit ditempuh. Sepi pengunjung dan iklim kering gurun Arab Saudi, itulah yang membuat Madain Saleh tetap utuh.

Hegra atau Madain SalehHegra atau Madain Saleh (Foto: Royal Commission for AlUla)

7. Hegra atau Madain Saleh punya teknologi penyimpanan air

Di Madain Saleh atau Hegra juga ada sistem kanal yang pernah menyalurkan air ke sumur-sumur penampungan. Suku Nabath menampung aliran hujan dan akuifer atau rongga bawah tanah yang mengandung air.

Mereka menarik pajak dari iring-iringan unta yang mengangkut wewangian, dupa, dan rempah. Pajak ditukar dengan air atau peristirahatan.

8. Proses penemuan kembali Kota Hegra

Yang telah ditemukan sejauh ini adalah sebuah pemakaman luas yang terdiri lebih dari 131 makam besar. Mulanya, skala dan jumlah makam itu diklaim luar biasa luas.

Prasasti-prasasti makam memberikan informasi tentang nama, hubungan, pekerjaan, peraturan dan Tuhan orang-orang yang tinggal di sana. Orang Nabath tidak meninggalkan keahlian menulis.

9. Era kemunduran Kota Hegra atau Madain Saleh

Pada tahun 106 Masehi, Kerajaan Nabath dijajah oleh Kekaisaran Romawi dan jalur Laut Merah beralih ke jalur perdagangan darat. Kota-kota Nabath tak lagi jadi pusat perdagangan dan dimulai lah era kemundurannya.

Terkucil di tengah padang pasir, sekarang Madain Saleh atau Hegra adalah tempat yang terasing, sunyi, namun terawat. Sebagian besar kota itu masih terkubur di bawah lapisan pasir.

(msl/ddn)

Hide Ads