INTERNATIONAL DESTINATIONS
Cerdik Banget, Negara Ini Jadi Tajir dengan Modal Internet

Ukurannya yang kecil menjadikan negara ini tidak terlalu dikenal. Padahal selain memiliki bentang alam yang keren, negara ini kaya dengan cara yang unik. Inilah Tuvalu.
Dirangkum dari berbagai sumber, Tuvalu adalah negara yang berada di Samudera Pasifik, dekat Papua Nugini. Memiliki ibukota Funafuti, Tuvalu terdiri dari sembilan pulau kecil dengan total populasi di tahun 2019 sebanyak 11.646 jiwa.
![]() |
Layaknya negara-negara di pasifik, Tuvalu dianugerahi dengan keindahan bahari. Eksotisme laut dan pengaruh khatulistiwa membuat Tuvalu cantik di luar standar.
Namun ternyata, negara ini tak terlalu gila wisatawan. Berdasarkan data statistik, rata-rata hanya 1.000-2.000 orang saja yang datang setiap tahunnya.
Sudah gitu aksesnya tak semudah jangkauan tangan. Traveler harus naik pesawat dan transit di Kepulauan Fiji. Kemudian lanjut lagi ke Bandara Internasional Funafuti, karena hanya itu bandara di Tuvalu.
Baca juga: Di Negara Ini Rajanya Harus Hobi Ngobrol |
Lantas, mengapa Tuvalu makmur-makmur aja? Ini berkat domain yang dimilikinya. Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi server komputer seperti web atau server surel di jaringan komputer atau internet.
![]() |
Indonesia memiliki domain .ID, Jepang punya .JP dan Amerika Serikat diberi nama .US. Perkembangan internet sendiri mulai berkembang di tahun 90an. Tuvalu tak mau kalah dong.
Karena huruf konsonan yang dimilikinya, Tuvalu menggunakan .TV. Nah, ternyata ini jadi keberuntungan bagi Tuvalu. Banyak alamat situs yang menggunakan .TV sebagai domainnya.
Tiap situs yang menggunakan domain .TV mau tak mau harus membayar royalti ke Tuvalu. Apalagi dunia entertaiment begitu lekat dengan penggunaan .TV.
Melihat pundi-pundi uang di depan mata, Amerika Serikat gercep menghubungi Tuvalu untuk menjual domainnya. Tapi, Tuvalu menolak. Padahal biayanya sekitar USD 50 juta di tahun 1997.
Di bawah pengelolaan perusahaan bernama Versign, Tuvalu akhirnya menyewakan domain internet mereka kepada semua pihak yang membutuhkan. Setiap tahunnya, Tuvalu mendapat setidaknya USD 5 juta sebagai hak royalti.
Uang yang didapat dipergunakan untuk membangun negaranya. Sampai Tuvalu berhasil masuk dalam anggota PBB dengan urutan ke-189. Wah, kira-kira kita bisa mengikuti kecerdikan Tuvalu enggak, ya?
Simak Video "Kecepatan Internet Indonesia Peringkat Terbawah se-Asia Tenggara"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/fem)