Hangat diperbincangkan, tersangkutnya kapal kontainer Ever Given di Terusan Suez membuat macet alur lalu lintas kanal di sana. Ini cara kerja Terusan Suez.
Diketahui, kapal kargo Ever Given milik Jepang nyangkut di sana pada Rabu (24/3), tapi sudah dievakuasi pada Senin (29/3). Memiliki panjang 400 meter dan lebar 59 meter, Ever Given mengangkut 20 ribu kontainer yang beratnya 224 ribu ton.
Bayangkan, panjangnya hampir mirip tinggi Empire State Building di Amerika Serikat (AS) yang mencapai 443 meter. Keberadaannya yang tersangkut otomatis bikin macet lalu lintas di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari masalah yang sudah usai tersebut, tak ada salahnya kita mengenal lebih jauh terkait Terusan Suez tersebut. Dihimpun detikTravel, Kamis (1/4/2021), Terusan Suez terbentang sepanjang 163 Km jauhnya dan menjadi penghubung antara laut tengah dengan Laut Merah.
![]() |
Menjadi jalur perdagangan yang padat dan dilewati beribu ribu kapal kargo tiap tahunnya, Terusan Suez merupakan jalur laut paling sibuk di dunia.
Dahulu, kapal kapal kargo akan melakukan perjalanan memutar melewati Benua Afrika untuk mengirimkan logistik dari benua Asia-Eropa atau sebaliknya. Perjalanan ini bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan lamanya, karena memang jarak yang ditempuh tidaklah dekat.
Pada tahun 1856, Suez Canal Company melakukan pembangunan Terusan Suez dan proyek ini pun rampung 10 tahun kemudian yakni pada tahun 1896. Terusan suez yang memisahkan Benua Asia dan Afrika ini dapat memangkas jarak hingga 7.000 kilometer dibandingkan perjalanan yang dilakukan melalui Atlantik Selatan dan Laut India Selatan.
Ketika kapal kontainer raksasa Ever Given tersangkut di Terusan Suez dan membuat macet jalur perdagangan, banyak pihak yang sangat dirugikan. Bahkan dunia dikatakan mengalami kerugian sebesar Rp 5,6 Trilliun per jam selama tersangkutnya kapal Evergreen di Terusan Suez.
Mengetahui fungsi dari Terusan Suez tersebut, tak heran kalau banyak yang dibuat rugi akibat kejadian tersebut.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum