Berkunjung ke Masjid Chengdu, Satu-satunya di Pusat Kota China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berkunjung ke Masjid Chengdu, Satu-satunya di Pusat Kota China

Ahmad Syaifuddin Zuhri - detikTravel
Kamis, 15 Apr 2021 03:51 WIB
Masjid Chengdu
Masjid Chengdu, China (Foto: Ahmad Syaifuddin Zuhri)
Jakarta -

Mari kita mengenal Masjid Chengdu. Bangunan di pusat kota China ini penuh dengan sejarah dan keunikan.

Pada musim dingin 2017, bersama istri, Kami berwisata ke Chengdu dan tak lupa mengunjungi masjidnya. Masjid Chengdu atau Chengdu Imperial Mosque dalam Bahasa Mandarin dikenal dengan 成都皇城清真寺 (Chengdu Huangcheng Qingzhensi).

Masjid ini sangat bersejarah bagi muslim lokal Kota Chengdu, ibu kota dari Provinsi Sichuan, bagian barat China. Masjid ini adalah masjid terbesar di provinsi ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota Chengdu terkenal dengan binatang Panda. Karena di kota ini adalah tempat satu-satunya penangkaran dan pengembangbiakan panda di dunia.

Termasuk Panda yang ada di Taman Safari Bogor itu juga asalnya dari sini. Chengdu juga menjadi pintu masuk bagi yang mau ke Tibet baik jalur darat maupun udara.

ADVERTISEMENT

Selain bentuknya yang indah, masjid ini juga penuh dengan nilai sejarah. Masjid ini dibangun tahun 1677 M pada masa Dinasti Qing, dinasti terakhir yang berkuasa di China.

Dinamakan Masjid Imperial atau Huangcheng karena dulunya wilayah ini masuk di dalam wilayah pusat kerajaan. Masjid ini sempat hancur karena perang tahun 1917 M dan dibangun kembali pada tahun itu juga.

Masjid Chengdu terakhir direnovasi tahun 1997 lalu. Mempunyai arsitektur yang unik dan khas bangunan Tiongkok, luas lahannya mencapai 6.600 meter persegi dan luas bangunan 5.000 meter persegi.

Bangunannya tiga lantai, lantai bawahnya untuk basement, parkir, ruang pemandian jenazah dan di sisi lainnya disewakan untuk restoran muslim, toko halal dan perkantoran. Jadi kalau kita lapar dan ingin merasakan makanan halal dengan cita rasa khas Sichuan yang terkenal pedas bisa mampir di restoran tersebut.

Untuk ke ruang salat, harus melewati basemen tersebut dengan naik tangga di sisi kanan-kiri dari pintu masuk basement. Di basement ini juga ada semacam prasasti dalam Bahasa Mandarin dan Arab yang menjelaskan sejarah singkat masjid ini.

Setelah naik tangga, kita akan disambut dengan gapura besar. Di dinding depan gapura ini terdapat tulisan kaligrafi besar kalimat syahadat.

Masjid ChengduMasjid Chengdu (Foto: Ahmad Syaifuddin Zuhri)

Setelah itu, kita akan melewati halaman kecil dan memasuki pintu gerbang kedua. Di pintu gerbang kedua ini, berupa ruang yang kanan kirinya terdapat papan hijau berisi tulisan rukun iman dan rukun Islam dalam Bahasa Mandarin ditempel di dinding.

Gerbang kedua ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah samping kanan sebagai kantor pengurus atau muazin dan lantai atasnya sekretariat Sichuan Islamic Association dan perpustakaan.

Setelah melewati gerbang kedua, kita memasuki halaman depan ruang sholat utama Masjid Chengdu. Di kanan-kiri halaman ini terdapat lorong koridor dengan panjang sekitar 30 meter.

Arsitektur Masjid Chengdu seperti di komplek istana-istana China. Setelah itu, baru masuk ke bangunan ruang utama sholat.

Masjid ChengduMasjid Chengdu (Foto: Ahmad Syaifuddin Zuhri)

Di bagian dinding atas ruang salat utama ini juga terdapat kaligrafi kalimah syahadat yang diukir di kayu. Menyambut dan memberi pesan ke jamaah agar selalu mengingatnya.

Setelah itu baru kita masuk ruang salat utama yang terdiri dari dua lantai. Untuk jamaah pria dan wanita, kapasitas Masjid Chengdu sekitar 300 jemaah.

Di dalam ruang utama sholat terdapat mihrab dan mimbar di sisi pojok kanan. Bentuk mimbar seperti mimbar pada masjid-masjid lama di Indonesia. Berbahan kayu dengan beberapa undakan, tempat duduk dan atap dengan warna cokelat.

Di sayap kanan ruang utama salat ini terdapat tempat wudhu pria dan wanita. Tempat wudlu ini juga dilengkapi dengan puluhan kamar mandi bagi para jamaah.

Sementara di sayap kiri ruang salat utama terdapat dapur umum untuk memasak di bulan ramadhan dan hari-hari besar Islam. Beruntung waktu itu saya bisa bertemu langsung dengan imam masjid atau Ahong dalam Bahasa Mandarin.

Imam Masjid Chengdu relatif muda berusia sekitar 40 tahun. Karena imam akan ada kesibukan lain, kami hanya sempat berbincang sebentar dengan imam yang akrab disapa Ahong Ismail ini.

Selanjutnya, cara mengakses ke Masjid Chengdu >>>

Masjid Chengdu ada di jantung kota

Masjid Chengdu beralamat di Jalan Xiao He ini cukup mudah dijangkau. Letaknya ada di komplek Tianfu Square, pusat Kota Chengdu, atau semacam alun-alun kalau di Indonesia.

Di Tianfu Square juga berdiri dengan megah tiga gedung museum besar: Museum Science Technology Sichuan dan Chengdu Museum. Konon, masjid ini adalah satu-satunya masjid yang terletak di jantung kota metropolitan di daratan China.

Bagi kota-kota metropolitan di China, jantung kota identik dengan tempat sakral. Di sanalah pusat aktivitas bisnis, pemerintahan dan leisure place.

Pusat kota di China biasanya disimbolkan dengan lapangan luas yang dikelilingi bangunan pencakar langit di sekitarnya. Tianfu Square adalah destinasi utama bagi wisatawan lokal maupun luar negeri yang datang ke Chengdu selain Panda Breeding and Research Base.

Dan popularitas masjid ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan muslim, terbukti dengan banyaknya paket wisata yang memasukkan masjid ini sebagai destinasi ke Chengdu.

Terutama di situs-situs wisata lokal maupun internasional dan saya pun juga sempat membuktikan dengan menanyakan ke warga lokal di sekitar Tianfu Square perihal Masjid Chengdu. Banyak yang kenal dan paham akan keberadaan masjid tersebut.

Masjid ChengduMasjid Chengdu (Foto: Ahmad Syaifuddin Zuhri)

Di depan Masjid Chengdu terdapat gedung Chengdu Museum. Museum dengan arsitektur modern itu dibuka pada akhir 2015 lalu.

Jadi kalau ke Masjid Chengdu dari Tianfu Square jika tidak melewati jalan raya bisa melewati museum ini terlebih dahulu. Uniknya, arsitektur bangunan museum ini, di depan pintu masuknya dibikin semacam lorong besar dan tinggi seolah menunjukkan kalau di ujung lorong tersebut ada sebuah masjid.

Masjid Chengdu hanya bangunan tiga lantai sementara museum ini bangunannya super besar. Jadi kalau kita melihat dari lapangan Tianfu Square, masjid ini tidak kelihatan karena tertutup museum tersebut.

Agaknya sang arsitek sengaja mengakomodasi bangunan masjid bersejarah ini agar bisa kelihatan dan mudah diakses. Dengan membangun gedung museum berarsitektur unik tersebut.

Jadi kalau kita kalau dari lapangan Tianfu Square jalan kaki menuju Masjid Chengdu, maka bisa naik tangga melewati lorong besar depan pintu museum tersebut dan turun persis depan gerbang masjid.

***

Artikel ini dibuat oleh Ahmad Syaifuddin Zuhri, Wakil Rois Syuriyah PCINU China dan diubah seperlunya oleh redaksi.




(msl/ddn)

Hide Ads