Mural 'Jokowi 404: Not Found' menjadi viral. Dianngap menyinggung negara, mural ini pun di hapus oleh aparat.
Sebelum ini, mural-mural kontroversi telah ada sejak lama. Mural bukan hanya jadi seni tapi juga sebagai media kritik terhadap pemerintah.
1. Banksy di Inggris
Sebut saja mural karya Banksy yang mendunia. Muralnya yang paling terkenal adalah mural berjudul 'Girl with Balloon' di London, Inggris. Mural ini menggambarkan gadis muda dengan tangan terjulur ke arah balon merah berbentuk hati. Mural ini merupakan bentuk kritik atas krisis di Timur Tengah yang membuat anak-anak menjadi pengungsi.
Seperti dilansir AFP, mural karya Banksy juga pernah muncul di tembok-tembok Paris pada 2017. Sebagian mural itu merupakan kritiknya terhadap kapitalisme dan krisis pengungsi yang sedang meliputi Eropa. Banksy juga kerap membagikan karya-karyanya melalui akun Instagram-nya, @banksy.
2. Megan di Amerika Serikat
Kalau Inggris punya Banksy, di Amerika Serikat ada Megan Wilson. Dikutip dari laman pribadinya, Megan Wilson adalah seniman mural yang juga memakai mural sebagai sarana kritik sosial-politik.
Banyak muralnya mengkritik kapitalisme dan oligarki. Megan juga pernah membuat proyek mural di Desa Geneng, Yogyakarta. Mural ini mengkritik pemerintah soal jaminan kesejahteraan untuk semua orang.
3. Dmitri Vrubel di Jerman
Mural yang satu ini tak kalah kontroversi. Bernama Fraternal Kiss. Mural ini menggambarkan pemimpin Uni Soviet Leonid Breznev yang sedang berpelukan dan berciuman dengan Presiden Jerman Timur Erich Honeker.
Sebenarnya lukisan ini aslinya berjudul 'My God, Help Me to Survive This Deadly Love'. Pada tahun 2009, mural ini pernah rusak oleh aksi vandalisme pada 2009. Karena begitu ikonik, Vrubel diperintahkan untuk melukisnya kembali.
Simak Video "Video: Beda Harga Sembako di Indonesia Vs Jerman"
(bnl/bnl)