Baru-baru ini Monumen Holocaust kembali viral karena aksi seorang polisi push up di sana. Padahal monumen ini menyimpan cerita kekejaman Nazi yang memilukan.
Kepala Kepolisian Berlin meminta maaf ke publik atas tindakan anak buahnya yang melakukan push up di depan Monumen Holocaust. Dia mengutuk aksi tersebut.
Dari beberapa foto yang dirilis tabloid B.Z Berlin, terlihat sejumlah anggota kepolisian sedang bersandar di salah satu monumen Holocaust, kemudian melakukan push up.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Monumen Holocaust dibangun untuk mengenang jutaan warga Yahudi yang dibantai oleh Nazi selama masa perang. Lokasinya sengaja dibangun di bekas gedung kantor pemerintahan Hitler di dekat Brandenburg Gate.
Lokasinya ada di dekat gedung DPR Jerman. Monumen ini diresmikan tahun 2005 di atas tanah seluas 19.000 m2.
Arsiteknya adalah Peter Eisenman, berupa 2.711 pilar beton dengan ketinggian bervariasi dan ada museum bawah tanah kecil bernama Ort der Information dengan nama-nama orang Yahudi korban Holocaust.
Monumen ini tentu tidak lepas dari kontroversi, sejak diresmikan. Ada pihak yang merasa Holocaust itu dilebih-lebihkan, sehingga monumen ini kurang pantas dibikin. Ada juga yang merasa monumen ini egois, hanya memikirkan Yahudi yang menjadi korban Nazi, padahal banyak kelompok lain yang jadi korban Nazi juga, misalnya kaum LGBT.
Tapi faktanya memang korban jiwa yang ada tidak sedikit. Holocaust Memorial pun menjadi tempat untuk wisatawan mengenang rasa sedih, bukan haha hihi dan riang gembira.
Sebelumnya, penyanyi asal Indonesia, Syahrini juga pernah bikin heboh dengan berfoto di atas batu memoriam. Selain Syahrini ada banyak wisatawan lain yang juga memanjati tiang beton yang sebagian memang pendek dan gampang dinaiki.
Banyak yang selfie-selfie, loncat dari satu tiang ke tiang lain, bahkan pernah jadi lokasi mencari Pokemon Go tahun 2016 seperti diberitakan media The Local di Jerman. Holocaust Memorial juga sering jadi korban vandalisme dengan cat pilox.
Terkait larangan memanjat, The Washington Post pernah menulis kalau pengelola monumen memang tidak membuat panduan tata krama berkunjung. Namun satpam biasanya mengingatkan pengunjung agar tidak berdiri di atas pilar beton.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!