Daftar Negara yang Terima Pelancong Bervaksin Sinovac Terkini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Daftar Negara yang Terima Pelancong Bervaksin Sinovac Terkini

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 17 Feb 2022 21:53 WIB
Kementerian Kesehatan RI akan memulai vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun pada Selasa (14/12) besok. Vaksin yang diberikan merupakan vaksin Sinovac.
Ilustrasi vaksin Sinovac (Antara Foto)
Jakarta -

Di masa pandemi, vaksin kerap jadi syarat untuk bepergian lintas negara. Faktanya, sudah banyak yang terima pelancong dengan vaksin Sinovac.

Ada banyak negara yang sudah mulai membebaskan karantina untuk pendatang asing, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Namun yang perlu diketahui, syarat tersebut berlaku jika mereka sudah vaksin penuh dengan merek yang telah disetujui.

Merek vaksin yang disetujui negara-negara Eropa dan Amerika seperti Vaksin yang menjadi syarat masuk Inggris untuk bebas karantina ialah; Oxford/AstraZeneca, Pfizer BioNTech, Moderna, dan Janssen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu juga dengan formulasi vaksin, seperti AstraZeneca Covishield, AstraZeneca Vaxzevria dan Moderna Takeda.

Lalu, bagaimana dengan penerima vaksin Sinovac, yang notabene merupakan vaksin mayoritas penduduk Indonesia?

ADVERTISEMENT

Pilihan negara untuk dikunjungi para penerima vaksin Sinovac memang belum banyak, tapi tetap ada.

Mengutip data dari situs perjalanan Visa Guide per Selasa (19/10), tercatat ada 50 negara yang kini mulai membuka pintu untuk penerima vaksin Sinovac.

Selain China, beberapa negara yang merupakan destinasi wisata populer itu adalah; Austria, Kamboja, Mesir, Finlandia, Yunani, Hong Kong, Islandia, Malaysia, Nepal, Belanda, Filipina, dan Afrika Selatan.

Lalu, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Swiss, Thailand, dan Turki.

Tercatat, hingga saat ini vaksin Sinovac telah digunakan di 51 negara, termasuk Indonesia.

Sedangkan merek vaksin yang paling populer digunakan ialah Pfizer-BioNTech dengan penggunaan di 125 negara.

Penting untuk diingat, kegiatan berwisata sudah pasti tak lagi leluasa selama pandemi virus Corona.

Selain harus memastikan apakah pelancong asal Indonesia sudah boleh datang, wisatawan juga perlu menyiapkan dana lebih untuk memenuhi syarat wajib selain visa dan paspor, seperti; tes Covid-19, asuransi perjalanan, hingga hotel karantina saat kembali ke Tanah Air.

Dana karantina juga akan membengkak jika pelancong dengan vaksin Sinovac tetap datang ke negara yang belum menerima penggunaannya, salah satunya Inggris.

Inggris per 14 Oktober telah menghapus Indonesia dari Red List, yang berarti WNI selesai vaksin boleh datang. Namun WNI bervaksin Sinovac tetap dianggap "pendatang tanpa vaksin", sehingga harus karantina sepuluh hari.

Jangan lupa, tetap cek syarat kunjungan dari situs resmi negara, badan pariwisata setempat, dan agen pengurusan visa resmi - di Indonesia VFS Global.

Selalu waspada dengan kemungkinan penipuan yang berkedok kemudahan wisata saat pandemi, yang mungkin mengeluarkan jurus rayuan paket wisata murah atau bisa datang tanpa vaksin/karantina.

Patuhi protokol kesehatan pencegahan virus Corona selama melancong, jangan berangkat saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.

Selanjutnya: Daftar lengkap negara yang menerima vaksin Sinovac

Berikut daftar negara-negara yang menerima pengunjung asing dengan vaksin Sinovac, mengutip Visa Guide:

1. Albania
2. Finlandia
3. Paraguay
4. Armenia
5. Georgia
6. Filipina
7. Austria
8. Yunani
9. Serbia
10. Azerbaijan

11. Hongkong
12. Slovenia
13. Bangladesh
14. Islandia
15. Afrika Selatan
16. Brazil
17. Spanyol
18. Kamboja
19. Kazakstan
20. Sri Lanka

21. Cape Verde
22. Kirgistan
23. Swedia
24. Chile
25. Laos
26. Swiss
27. China
28. Makedonia
29. Tajikistan
30. Kolumbia

31. Malaysia
32. Thailand
33. Siprus
34. Meksiko
35. Togo
36. Republik Dominika
37. Nepal
38. Tunisia
39. Timor Timur
40. Belanda

41. Turki
42. Ekuador
43. Oman
44. Ukraina
45. Mesir
46. Pakistan
47. Uruguay
48. El Salvador
49. Panama
50. Zimbabwe



Simak Video "Video: Ira Wibowo Turut Prihatin dengan Tewasnya Juliana Marins di Rinjani"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads