Bukan Cuma Indonesia, 3 Negara Ini Juga Punya Tradisi Pawang Hujan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bukan Cuma Indonesia, 3 Negara Ini Juga Punya Tradisi Pawang Hujan

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 21 Mar 2022 16:14 WIB
Tradisi pawang hujan
Simak tradisi pawang hujan di Indonesia (Foto: Wikipedia)
Jakarta -

Profesi pawang hujan kembali jadi buah bibir usai gelaran MotoGP Mandalika akhir pekan kemarin. Namun, tradisi serupa juga ada di 3 negara ini.

Nama pawang hujan mbak Rara jadi buah bibir usai menghentikan hujan di gelaran akbar MotoGP Mandalika. Ada yang memuji, tapi ada juga yang menghina dan menganggapnya musyrik.

Terlepas dari itu, nyatanya pawang hujan merupakan bagian budaya yang telah ada sejak lama di nusantara. Hanya tak eksklusif di Indonesia, negara lain juga punya budaya serupa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, Senin (21/3/2022), berikut tiga negara yang memiliki tradisi pawang hujan:

1. Ritual Suku Pedi di Afrika Selatan

Di Afrika Selatan, tukang pengusir dan pemanggil hujan di sana berasal dari Suku Pedi. Sang pawang hujan disebut dengan "Moroka".

Tradisi pawang hujan di Afrika Selatan dilakukan dengan memberikan uang atau persembahan kepada Moroka agar dapat memilih awan yang menghasilkan hujan. Semakin besar persembahan yang dikeluarkan, maka hasilnya pun akan lebih bagus.

ADVERTISEMENT

Benda-benda yang biasa digunakan Moroka untuk memanggil hujan adalah tanduk ajaib yang ditempatkan di gua, bir dan jagung.

Prosesi ritualnya yakni anak gadis dan laki-laki perjaka bersama para tetua dengan memukul-mukul tongkat ke tanah sambil berteriak "pula, pula, pula" atau 'hujan, hujan, hujan' beberapa kali.

Sementara untuk menolak hujan, dahulu Suku Pedi menggunakan kulit dahi sapi. Namun, belakangan diganti jadi sepatu kulit dahi sapi. Benda itu akan dibawa perempuan tua sepanjang upacara.

Ketika upacara selesai, perempuan tersebut bisa melepas sepatu tersebut dari punggungnya. Para penduduk berkata bahwa sesaat setelah sepatu dilepas, hujan akan mulai turun.

2. Teru Teru Bozu dari Jepang

Tradisi pawang hujanTeru-teru bozu dari Jepang Foto: Wikipedia

Di Jepang, terdapat teru teru bozu yang fungsinya seperti pawang hujan. Boneka kecil ini terbuat dari kertas atau kain putih yang diikat dengan tali lalu digantung di jendela.

Menggantung boneka teru teru bozu dipercaya dapat memanggil cuaca cerah keesokan harinya. "Teru teru" sendiri artinya bersinar "Bozu" adalah biksu Buddha.

Teru teru bozu konon awalnya berasal dari Tiongkok pada periode Heian. Legenda mengatakan, bahwa teru teru bozu awalnya adalah seorang gadis yang membawa sapu yang diyakini akan menyapu awan karena menyelamatkan kota dari amukan badai besar.

Teru teru bozu juga bisa untuk memanggil hujan. Cukup dengan menggantung bonekanya dalam keadaan terbalik, konon hujan bisa turun.

3. Serai dan Gadis Perawan di Thailand

Ritual pawang hujan di Thailand tak kalah unik. Yakni dengan menancapkan sebatang serai secara terbalik ke tanah oleh seorang gadis perawan. Dengan begitu, dipercaya hujan akan berhenti.

Itulah beberapa negara yang memiliki tradisi pawang hujan, dimana sebagian merupakan negara maju. Toh tradisi tetap dijunjung tinggi dan dijaga di sana.




(rdy/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
2 Warlok Bintang MotoGP Mandalika
2 Warlok Bintang MotoGP Mandalika
14 Konten
Rara Istiati Wulandari dan Risman membetot perhatian dunia saat MotoGP Mandalika 2022. Mereka warga lokal yang bikin MotoGP Mandalika kian spesial dengan profesinya masing-masing
Artikel Selanjutnya
Hide Ads