Kolam Kuno di Italia Ini Menyimpan Rahasia Bintang-bintang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kolam Kuno di Italia Ini Menyimpan Rahasia Bintang-bintang

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 25 Mar 2022 08:42 WIB
Kolam Kuno Motya
Foto: Kolam kuno di Motya (Sapienza University/Antiquity Publications)
Motya -

Tim arkeolog yang meneliti sebuah situs kolam kuno di Italia berhasil mengungkap sebuah rahasia. Situs yang disangka pelabuhan ternyata untuk navigasi bintang.

Sebuah situs arkeologi berupa kolam kuno di kota Motya, di pesisir barat Kepulauan Sisilia, Italia ini mengundang perhatian banyak arkeolog. Pasalnya, sampai sekarang, para arkeolog tidak tahu apa fungsi dari kolam air tawar berukuran 52x37 meter itu.

Semula para arkeolog mengira, kolam 'kothon' tersebut adalah sebuah pelabuhan buatan. Namun berdasarkan penelitian terbaru, para arkeolog meyakini bahwa kolam kuno itu digunakan untuk sistem navigasi bintang-bintang yang ada di langit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Jumat (25/3/2022), perlu waktu 60 tahun bagi para arkeolog untuk mengungkap rahasia kolam kuno tersebut. Mereka meyakini, orang-orang zaman dahulu pergi ke kolam ini untuk melihat pantulan bintang-bintang di langit.

Mereka juga mengamati pergerakan bintang-bintang itu, mencatat lalu memetakannya, sehingga mereka bisa mengetahui sistem navigasi saat akan pergi berlayar.

ADVERTISEMENT

Kesimpulan itu diambil oleh para arkeolog setelah melihat struktur dan posisi dari kolam kuno itu yang sangat terukur dengan baik.

Kolam air tawar itu diperkirakan berusia 2.500 tahun. Kolam itu berdiri di tengah-tengah tiga kuil besar yang ada di kota Motya.

Selain itu, di bagian tengah kolam juga terdapat patung Ba'al, dewa kesuburan yang berukuran cukup besar. Para arkeolog percaya, situs tersebut dianggap sakral di masa itu.

Tim peneliti menemukan ada titik di kolam tersebut yang menandai Capella, bintang paling terang keenam di langit malam ketika muncul dari utara selama musim gugur dimulai.

Di sisi kolam lainnya, peneliti berhasil menemukan marka yang menandai posisi Sirius, bintang paling terang di langit malam, begitu menurut Kepala Tim Peneliti, Lorenzo Nigro dalam jurnal ilmiahnya.




(wsw/fem)

Hide Ads