Sirene yang terdengar meraung-raung itu dapat ditelusuri kembali pada Abad Pertengahan. Sejak saat itu, telah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberi sinyal setiap kejadian yang dapat mengancam penduduk secara fisik.
Salah satu lonceng yang paling umum digunakan pada saat itu dikenal sebagai "toksin", ditemukan di gereja-gereja dan dibunyikan oleh para pendeta untuk memperingatkan penduduk akan bahaya.
Pada tahun 1914, lonceng dibunyikan selama lebih dari satu jam di sejumlah kota untuk memperingatkan sebanyak mungkin orang tentang pecahnya Perang Dunia Pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah Perang Dunia II, sirene mengambil alih alat itu dan dipasang untuk memperingatkan potensi ancaman udara. Penyebarannya dipercepat selama Perang Dingin dan alarm itu dapat didengar di seluruh Prancis.
Di Maison-Laffitte, sebuah kota berpenduduk sekitar 23.000 jiwa di pinggiran barat Paris, sirene utama terletak di atap balai kota. Hanya polisi yang memiliki akses ke sirene dan pegawai balai kota adalah yang pertama mendengarkan.
"Ini bekerja dengan baik, bukan begitu?" kata Wakil Walikota, Gino Necchi, saat sirene berbunyi.
Tes bulanan ini memungkinkan otoritas untuk melihat sirene mana yang rusak dan harus diperbaiki. Perbaikannya pun akan dilakukan sesegera mungkin agar siap digunakan jika terjadi keadaan darurat yang nyata.
Simak Video "Video: Detik-detik Sirene Israel Meraung saat Halau Rudal Houthi"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol