Kapan tepatnya kota itu dibangun masih diperdebatkan. Namun, kota bawah tanah Derinkuyu disebutkan dalam buku Anabasis yang ditulis Xenophon dari Athena sekitar 370 SM. Pada buku tersebut, Xenophon menyebutkan orang-orang Anatolia di sekitar wilayah Cappadocia hidup di rumah-rumah bawah tanah, bukan di gua-gua perbukitan.
Menurut Andrea De Giorgi, profesor kajian klasik di Universitas Florida State, Cappadocia adalah tempat yang cocok untuk pembangunan hunian bawah tanah karena kadar air di tanah tergolong minim dan bebatuannya mudah dibentuk menggunakan alat sederhana seperti sekop dan kapak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Geomorfologi di kawasan itu kondusif untuk penggalian ruang-ruang bawah tanah," jelasnya.
Hal itu juga yang menyebabkan bebatuan di kawasan itu mudah dibentuk oleh alam sehingga berwujud seperti cerobong dan jamur.
Siapa yang menciptakan Kota Derinkuyu juga masih jadi misteri. Bangsa Hittite kerap disebut sebagai orang-orang yang bertanggung jawab atas pengerjaan awal terowongan bawah tanah di sana.
"Mereka mungkin menggali beberapa lapisan pertama pada bebatuan saat mereka disebut bangsa Phrygian sekitar 1200 SM," menurut A Bertini, seorang pakar di bidang hunian gua Mediterania, dalam esainya mengenai arsitektur gua di kawasan tersebut.
![]() |
Hipotesa ini dikuatkan oleh fakta bahwa sejumlah artefak bangsa Hittite ditemukan di Kota Derinkuyu. Akan tetapi, sebagian besar kota tampaknya dibangun bangsa Phyrhgian yang memiliki keahlian arsitek Zaman Besi dan punya kemampuan membangun fasilitas bawah tanah nan rumit.
"Bangsa Phrygian adalah salah satu kerajaan mula-mula yang terkemuka di Anatolia. Mereka berkembang di seantero Anatolia barat sekitar akhir millennium pertama Sebelum Masehi dan punya kemampuan membentuk formasi bebatuan dan menciptakan potongan fasad yang luar biasa. Meski jejaknya sulit ditemukan, kerajaan tersebut menyebar hingga mencakup Anatolia barat dan tengah, termasuk area Derinkuyu," papar De Giorgi.
Selanjutnya: Sebagai Tempat Persembunyian
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol