Mengunjungi Tempat Lahirnya Tarian Sufi Jalaluddin Rumi di Turki

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Turki

Mengunjungi Tempat Lahirnya Tarian Sufi Jalaluddin Rumi di Turki

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 21 Okt 2022 10:20 WIB
Galata Mevlevi House Museum
Foto: Darwis dan para muridnya (Wahyu Setyo Widodo/detikTravel)
Istanbul -

Selain kaya akan sejarah, Turki juga terkenal sebagai tempat lahirnya Tarian Sufi. Di museum ini, traveler bisa mempelajari tentang sufisme dan magis tariannya.

Jika traveler pernah melihat tarian yang dilakukan oleh pria berpeci merah tinggi dengan kostum putih-putih lebar seperti sedang mengenakan rok dan terus berputar-putar tanpa henti, maka itulah yang dinamakan Tarian Sufi.

Tarian Sufi atau dalam bahasa Inggris disebut Dervishes Whirling lahir di Turki, tepatnya dari kota Konya, bekas ibu kota Kesultanan Seljuk. Penciptanya adalah Jalaluddin Rumi, seorang penyair sekaligus filsuf tersohor yang hidup di abad ke-13.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalaluddin Rumi menciptakan tarian ini untuk mengekspresikan kesedihannya saat ditinggal mati oleh sang guru yang bernama Syamsuddin Tabriz. Selama 3 hari 3 malam, Rumi menari berputar-putar untuk meluapkan kesedihannya, sekaligus mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Tarian Sufi memang bisa dilakukan sebagai bentuk lain meditasi. Meditasi yang dilakukan melalui tarian Sufi ini memiliki kaitan yang erat dengan ajaran Tasawuf.

ADVERTISEMENT

Dalam tarian ini, para penari diharapkan dapat mengalami pengalaman spiritual dan melebur bersama sang Ilahi. Untuk itu, mereka juga diharapkan bisa mencapai kesempurnaan iman dengan cara menanggalkan ego dan hasrat pribadi.

Di kota Istanbul, ada satu museum khusus yang didedikasikan untuk Sufisme yaitu Galata Mevlevi House. Lokasinya tak jauh dari Istiklal Caddesi atau Jalan Istiklal, jalanan paling padat turis di Istanbul.

Galata Mevlevi House MuseumGalata Mevlevi House Museum Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikTravel

Museum ini dulunya adalah rumah para darwis yang mengajarkan tarekat Mawlawi. Dibangun pada tahun 1491, selama beratus-ratus tahun ajaran Sufisme diajarkan secara turun temurun dari para darwis kepada murid-muridnya. Di museum ini dipamerkan ruangan dimana para darwis tinggal dan mengajar, serta benda-benda yang pernah mereka pakai.

Sampai sekarang Galata Mevlevi House masih dipakai sebagai tempat para darwis dan muridnya menuntut ilmu. Mereka berzikir, menghafalkan Al Quran dan mengaji melantunkan ayat-ayat suci. Di tempat ini juga digelar Sema, sebuah upacara yang dipersembahkan untuk Allah di waktu-waktu tertentu.

Galata Mevlevi House MuseumDi tempat ini biasanya upacara Sema digelar Foto: Wahyu Setyo/detikTravel

Di upacara Sema, para murid akan mulai menari dengan iringan musik tradisional Turki. Sebelum mulai ritual ini, para murid akan mencium tangan para Darwis dengan penuh takzim.

Kemudian para penari akan saling menangkupkan tangan dan membungkuk, sebagai bentuk mengakui nafas Ilahi yang telah meniupkan nafas kehidupan dan roh pada manusia. Pada tahapan selanjutnya, para penari sufi akan mulai berputar berlawanan dengan arah jarum jam sambil menengadahkan tangan.

Tarian Sufi begitu tersohor di penjuru negara Turki. Tarian itu memiliki makna yang dalam secara spiritual bagi umat Muslim Sufi di Turki.Tarian Sufi Foto: Getty Images

Setiap gerakan yang dilakukan selama penari melakukan Tarian Sufi memiliki filosofi tersendiri. Ada gerakan dimana tangan dibuka, sementara tangan satunya menutup. Itu bermakna ketika kita bersedekah dengan tangan kanan, tangan kiri tidak boleh mengetahuinya.

Tangan menengadah juga sebagai bentuk meminta dan mendapat hidayah dari Tuhan. Gerakan berputar yang dilakukan oleh para penari ini juga menyimbolkan rangkulan kemanusiaan dengan cinta yang juga melambangkan putaran alam semesta dan putaran tawaf di Ka'bah.

Sayang, ketika berkunjung ke Galata Mevlevi House, detikTravel tidak sempat menyaksikan upacara Sema dan Tarian Sufi karena upacara ini dipentaskan pada malam hari sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Sedangkan kami berkunjung ke museum itu pada siang hari, sekitar pukul 14.00.

Untuk berkunjung ke Galata Mevlevi House, harga tiketnya 50 Turkish Lira atau setara Rp 40 ribuan. Untuk tiket dengan pemandu, harganya jadi 60 Turkish Lira atau Rp 48 ribuan.




(wsw/ddn)

Hide Ads