Dilansir dari CNN Travel, Jumat (25/4/2014) latar belakang permasalahannya terjadi di Mongkok, Hong Kong. Ini adalah destinasi wisata belanja favorit wisatawan. Kronologinya, baru-baru ini seorang anak dari sepasang turis asal China pipis sembarangan di jalanan Mongkok. Melihat hal itu, beberapa warga Hong Kong langsung menegur dan menelepon polisi.
"Apa kalian punya anak kecil? Apa anak kalian tidak butuh buang air kecil?" ujar sang bapak membela anaknya.
Keributan tak terelakan, hingga polisi datang dan menenangkan situasi. Sang ibu dari anak itu berujar, dia tidak menemukan toilet untuk anaknya. Sehingga, dia membiarkan anaknya pipis di jalanan.
Polisi langsung mengamankan keduanya. Turis China itu dianggap melanggar Public Cleansing and Prevention of Nuisances Regulation, karena anaknya pipis sembarangan. Beruntung, sang bapak tidak ditahan dan ibu dari anak itu dibebaskan dnegan jaminan harus kembali melapor pada bulan Mei mendatang.
Atas berita tersebut, terjadilah perdebatan panas antara wisatawan China dan warga Hong Kong di internet. Mereka saling mencela dan membela diri. Wisatawan Hong Kong beranggapan bahwa wisatawan China tidak mempunyai etika. Sebaliknya, wisatawan China mencibir masyrakat Hong Kong tak punya empati kepada anak-anak dan tidak menyediakan toilet yang mudah dijangkau.
Perdebatan itu pun berbuntut panjang. Salah satu situs forum China di internet yang populer Tianya, mengajak wisatawan China memboikot Hong Kong. Atau diartikan, mereka tidak akan berkunjung ke Hong Kong mulai 1 Juni mendatang!
"Kami akan berhenti traveling ke Hong Kong selama berbulan-bulan sampai mereka akan meminta kami untuk datang kembali. Kami ingin menunjukan kepada mereka kalau kami adalah konsumen yang harus dihargai," ujar salah satu pernyataan dari forum Tianya.
Tak sampai di situ, banyak warga China yang berjanji akan menyuruh anak-anaknya pipis sembarangan saat liburan ke Hong Kong pada bulan Mei nanti. Masyarakat Hong Kong tidak takut, mereka balik mengecam.
Masyarakat Hong Kong menggelar kompetisi foto di Facebook dengan target wisatawan China yang anak-anaknya pipis sembarangan. Siapa saja bebas menggungahnya agar terlihat oleh semua orang.
Beberapa media dari China pun tak ketinggalan menghujat pemerintah Hong Kong. Global Times, sebuah tabloid dari media People's Daily di China mengutip pernyataan seorang profesor.
"Beberapa warga Hong Kong, terutama anak muda, tidak menyadari budaya mereka sendiri (China-red). Mereka selalu melihat masyarakat China yang sama-sama satu bangsa melakukan suatu hal yang dianggap tidak beradab," ujar Zhu Shihai, seorang profesor dari Central Institute of Sosialisme di China.
Menanggapi insiden pipis sembarangan, Zhu Shihai menyebut masyarakat Hong Kong terlalu 'lebay'. Tentu, hal itu makin membuat suasana makin tegang antara kubu Hong Kong dan China.
Hingga kini, belum ada tindakan resmi dari kedua pemerintah. Suatu kerugian bagi besar Hong Kong jika wisatawan China benar-benar memboikot traveling ke sana. Sebab, salah satu kunjungan wisatawan terbesar di Hong Kong adalah berasal dari China.
Tapi sebaliknya, Hong Kong dikenal sebagai kota yang bersih. Kejadian macam pipis sembarangan tentu tidak dapat ditolerir dan bisa membuat wisatawan dari negara lain menjadi tak nyaman. Entah, bagaimana kelanjutan 'insiden urine' tersebut.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol