Brain Museum jadi salah satu destinasi yang mencuri perhatian traveler di Lima, ibukota negara Peru. Mungkin banyak traveler berpikir dua kali saat mau masuk ke dalamnya, sebab isi koleksinya adalah otak-otak yang diawetkan dengan bebrapa penyakit tertentu.
Dilongok dari Reuters, Senin (28/4/2014) Brain Museum berada di rumah sakit National Neurological Science Institute. Dibuka sejak tahun 1942, koleksi otak yang ada di dalam museumnya terus bertambah. Bahkan kini, koleksi otak di sana mencapai 3.000 lebih!
Usut punya usut, Brain Museum didirikan untuk mengenalkan kepada masyarakat soal penyakit otak. Di sinilah Anda bisa melihat bagaimana kondisi otak manusia yang sebagai pecandu minuman beralkohol, penyakit alzheimer yang merupakan suatu gangguan otak atau demensia (pikun) yang menahun, hingga otak manusia yang terkena infeksi yang disebabkan oleh cacing pita.
"Tujuan utamanya adalah agar orang-orang untuk melihat seperti apa penyakit otak dan mereka menyadari bagaiaman pencegahan dan cara untuk menyembuhkannya," ujar pemandu setempat yang juga merupakan dokter spesialis neuropatologi, Diana Rivas.
Beberapa pemandu setempat di sana dengan senang hati mengajak traveler yang datang untuk berkeliling museum dan melihat aneka koleksi otak. Mereka pun bakal menjelaskan, bagaimana kondisi otak yang sehat dengan yang sudah digrogoti penyakit.
"Itu benar, bahwa narkoba dan alkohol dapat membunuh sel-sel otak," kata Rivas sedikit menjelaskan.
Selain otak, di dalam Brain Museum juga ditampilkan aneka janin yang menderita gangguan neurologi atau gangguan pada sistem syaraf. Janin-janin itu disimpan dalam botol kaca dan Anda bisa melihatnya jelas dari dekat.
Brain Museum buka dari hari Senin sampai Sabtu, dengan tiket masuk USD 1 atau sekitar Rp 11 ribu saja. Masuk ke museum ini, bisa jadi Anda lebih menyayangi otak Anda.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan