Dahsyatnya Tawaf di Masjidil Haram

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Arab Saudi

Dahsyatnya Tawaf di Masjidil Haram

- detikTravel
Senin, 16 Feb 2015 16:10 WIB
Suasana Tawaf dipotret dengan low speed, tampak aliran manusia mengitari Kabah (Fitraya/detikTravel)
Makkah - Tawaf adalah ibadah yang dilakukan umat Islam dengan mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Makkah di Arab Saudi. Melihat ribuan orang melakukan Tawaf, rasanya sungguh merinding dan penuh drama.

Di Masjidil Haram, yang merupakan masjid terbesar di dunia, ada area yang disebut Mataf. Mataf adalah kawasan terbuka di tengah Masjidil Haram dimana terdapat Kabah dan merupakan tempat untuk melakukan Tawaf.

Di sela-sela liputan penerbangan umroh Citilink pada Rabu (11/2/2015), detikTravel berkunjung ke Masjidil Haram. Sebagai update kondisi Masjidil Haram per Februari 2015, perluasan Masjidil Haram masih terus berlangsung ke sisi utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 95 pintu yang ada, pintu 50-63 sudah dirubuhkan untuk perluasan. Pintu 70-90 menjadi akses utama untuk saat ini, selain belasan pintu lain di area Sa'i. Crane ada dimana-mana.

Perluasan ini menyebabkan lantai atas dan atap Masjidil Haram tidak bisa ikut dipakai Tawaf. Sebagai gantinya, dibangunlah 2 lantai temporer berbentuk lingkaran di area Mataf yang disebut Mataf Lower Bridge dan Mataf Upper Bridge.

Saat Tawaf, saya mempergunakan Mataf Upper Bridge. Namun, selepas tengah malam saya kembali ke Masjidil Haram untuk bisa beribadah lebih dekat ke Kabah karena tidak sepenuh siang harinya.

Ketika sudah tidak melakukan Tawaf, para jamaah bisa lebih menikmati keindahan masjid dan dahsyatnya ribuan orang yang melakukan Tawaf. Saat beribadah, hendaknya kita tidak berfoto-foto. Namun jamaah yang sudah selesai beribadah banyak yang mengeluarkan kamera pocket atau ponsel kamera untuk berfoto-foto dengan latar Kabah dan suasana Tawaf.

Memang sungguh luar biasa suasana itu. Apalagi kalau kita melihat dari Mataf Lower Bridge atau Mataf Upper Bridge. Terlihat jelas ribuan orang melakukan Tawaf mengelilingi Kabah.

Yang sedang melakukan Umrah sudah pasti memakai baju ihram yang putih-putih dengan pundak kanan dibuka. Namun yang tidak melakukan Umrah memakai baju sesuai kebudayaannya. Nah di sinilah kita bisa mengagumi keanekaragaman budaya Islam di dunia.

Umat Muslim Indonesia bisa dilihat cirinya dengan seragam batik berpadu baju muslim. Muslim Afghanistan memakai baju Perahan, gamis khas mereka. Jilbab para perempuan Turki tampak indah warna-warni. Aneka penutup kepala pun beraneka rupa dari songkok, peci haji, sampai turban.

Suasana Tawaf yang multikultural ini juga penuh drama. Lihat saja bagaimana ratusan orang berebut ingin memegang Hajar Aswad, menggapai-gapai pintu Kabah dan ratusan orang menangis dalam lantunan doa mereka. Sepertinya, semua manusia di sana punya urusan yang harus diselesaikan dengan Allah.

Namun, yang paling bikin merinding adalah melihat ribuan orang yang berbeda negara itu, kompak bersatu mengelilingi Kabah. Bagaikan air, mereka mengalir berputar sambil berdoa, mengagungkan nama Allah. Setiap satu putaran, mereka mengangkat tangan kanan sambil melihat ke arah Hajar Aswad.

"Bismillahi Allahu Akbar!" pekik mereka bergantian.

Melihat orang Tawaf dari jarak yang cukup jauh di Lower Mataf Bridge, membuat kita bisa memahami filosofi penting di sana. Allah ingin membuktikan kepada manusia bahwa mereka diciptakan setara. Ketika berada di hadapan Kabah, semua manusia meninggalkan pangkat, derajat, kasta, kedudukan sosial, jabatan, gengsi, dan aneka sekat-sekat lain yang diciptakan mereka.

Semua sama, mahluk ciptaan Tuhan, para khalifah yang ditugaskan Allah untuk memakmurkan Bumi. Di hadapan Kabah, semua perbedaan itu luntur sudah. Terbukti, umat Islam yang kompak bersatu tampak sangat indah.

(sst/sst)

Hide Ads