Cerita Sedih Pulau Besok dan Kemarin

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Sedih Pulau Besok dan Kemarin

Afif Farhan - detikTravel
Senin, 13 Feb 2017 12:05 WIB
Foto: Little Diomede Island dan Big Diomede Island di depannya (BBC)
Little Diomede Island - Ada dua pulau yang terpisah 3 km tapi punya perbedaan waktu 21 jam. Inilah Yesterday dan Tomorrow Island di utara Bumi yang unik juga memilukan.

Sebenarnya, nama asli Yesterday dan Tomorrow Island tersebut adalah Little Diomede Island dan Big Diomede Island. Dua pulau itu merupakan bagian dari Kepulauan Diomede yang berada di utara Bumi. Tepatnya di perbatasan antara Siberia di Rusia dan Alaska di AS, yang ada di tengah-tengah Selat Bering.

Dalam informasi yang dirangkum detikTravel dari berbagai sumber, Senin (13/2/2017) Yesterday dan Tomorrow Island pertama kali ditemukan pada penjelajah Rusia, Semyon Dezhnyov di tahun 1400-an. Namun faktanya, orang-orang Eskimo sudah menetap di sana dari 3000 tahun silam!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring berjalan waktu, AS membeli Kepulauan Diomede dari Rusia di tahun 1648 saat memetakan negaranya. AS mendapat Little Diomede Island, sedangkan Rusia tetap memiliki Big Diomede Island. Jarak antara Little Diomede Island dan Big Diomede Island hanya terpisah lautan sepanjang 3 kilometer. Menariknya, karena dibatasi oleh International Date Line kedua pulau kecil tersebut memiliki perbedaan waktu 21 jam!

International Date Line adalah suatu garis khayal di permukaan bumi yang berfungsi untuk mengimbangi penambahan waktu ketika seseorang bepergian menuju arah timur melalui berbagai zona waktu. Maka artinya, waktu di Big Diomede Island di Rusia lebih cepat 21 jam dibanding Little Diomede Island di AS.

Apakah ada penduduk yang tinggal di sana?

Jawabannya ada, situs BBC pun pernah mengulas kehidupan orang-orang di Little Diomede Island dan Big Diomede Island. Penghuninya adalah orang Yupik Eskimo (orang-orang Eskimo yang menempati wilayah Alaska dan sekitarnya) tapi jumlahnya tidak banyak-banyak amat, tak sampai angka 100. Kebanyakan tinggal di Little Diomede Island, sedangkan di Big Diomede Island lebih banyak penjaga pasukan perbatasan dan stasiun cuaca Rusia.

Berada di dekat Lingkar Arktik atau Lingkar Kutub Utara, maka cuaca di sana sangat ekstrem dan selalu tertutup salju. Tapi toh, orang-orang Eskimo yang menetap di sana masih dapat hidup dengan baik. Mereka memancing ikan karena lautannya sangat kaya dengan sumber daya alam.

Fakta menarik, penduduk di kedua pulaunya sebenarnya adalah saudara. Mereka sama-sama keturunan Eskimo dan begitu mudah berlayar menyebrang antar pulau. Namun sejak Perang Dingin antara AS dan Rusia, keamanan lebih diperketat. Apalagi, ada desas-desus kalau ditemukan sumber minyak bumi yang melimpah di sana.

"Kami tahu, kami punya saudara di sana. Generasi tua kami sekarat, sekarang tinggal yang muda-muda. Bahasa asli kami telah hilang, semuanya memakai bahasa Inggris sedangkan di sana memakai bahasa Rusia. Ini mengerikan, ini bukan salah kami," keluh Frances Ozenna, pemimpin Eskimo di Little Diomede Island.

BBC mencatat, 80 orang Eskimo tinggal di Little Diomede Island dan sekitar 20 orang menetap di Big Diomede Island. Sayang beribu sayang, izin yang ketat dan sulit membuat mereka tidak bisa saling mengunjungi. Hanya bisa bertatap-tatapan dari kejauhan dengan teleskop, melihat pulau yang di situlah tempat saudara mereka tinggal.

Orang-orang Eskimo di sana juga sebenarnya tidak setuju dengan adanya perbatasan antara Little Diomede Island dan Big Diomede Island. Namun mau bagaimana lagi, mereka tak punya kuasa di tanah mereka sendiri.

"Kami di sini sudah hidup ribuan tahun. Jauh sebelum Inggris, AS dan Rusia datang, jauh sebelum pemerintah dan peraturan negara ada. Mereka memisahkan kita, memisahkan keluarga kita. Perbatasan ini (antara Little Diomede Island dan Big Diomede Island) sungguh menyakitkan hati," ujar salah seorang penduduk Little Diomede Island, Robert Soolook.

(aff/aff)

Hide Ads