Beragam aktivitas juga banyak dimanfaatkan di waduk berkapasitas 60 hektare. Bagi yang suka joging, gowes bisa memanfaatkan jalan lingkar waduk. Bagi masyarakat desa setempat juga sangat bermanfaat.
Surutnya air waduk, mereka bisa memilih untuk mencari kerang. Sebagian dari mereka malah ada yang membuat keramba di tengah waduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan ke Wadung Pusong Foto: Datuk Haris/detikTravel |
Bila malam hari lampu warna-warni menghiasi indahnya kawasan tersebut. Selain itu, kawasan ini juga dipenuhi pemancing yang ingin memancing ikan.
Pemandangan saat sunset Foto: Datuk Haris/detikTravel |
Di waktu sore harinya, Dia menyebutkan bahwa di waduk juga bisa menikmati sunset. Banyak burung datang dari kejauhan dengan gerombol berkumpul di atas pohon-pohon bakau ditanam di seberang waduk.
Pokoknya, disana bisa melihat sunset yang indah sembari menikmati kuliner yang tersedia. Pengunjung pun bisa duduk di tempat yang rindang atau di batu-batu besar yang menjadi tanggul yang menghadap langsung ke laut.
"Semoga dengan keindahan alam yang asri dan tempatnya itu memadai. Pemerintah bisa menyulap tempat itu lebih baik lagi. Pastinya bisa memikat para pengunjung. Bertambahnya perekonomian warga serta PAD pun bisa sedikit berdenyut lebih baik lagi," sebut Maskur.
Senja nan cantik ada di Wadung Pusong Foto: Datuk Haris/detikTravel |
Untuk menuju ke kota Lhokseumawe kita bisa menempuh jalan darat sekitar lima Jam dari Kota Banda Aceh dan 7 jam dari Medan atau bisa juga menempuh dengan penerbangan pesawat udara dengan jadwal dan penerbangan tertentu.
(bnl/krn)












































Perjalanan ke Wadung Pusong Foto: Datuk Haris/detikTravel
Pemandangan saat sunset Foto: Datuk Haris/detikTravel
Senja nan cantik ada di Wadung Pusong Foto: Datuk Haris/detikTravel
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Tarif Parkir Terbaru di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Ini Rinciannya