Jangan Sepelekan Penggunaan Seat Belt Pesawat! Ini Rahasianya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selamat Naik Pesawat

Jangan Sepelekan Penggunaan Seat Belt Pesawat! Ini Rahasianya

Muhammad Idris - detikTravel
Sabtu, 24 Mar 2018 18:45 WIB
Ilustrasi sabuk pengaman kursi pesawat (Dok. Dirjen Perhubungan Udara/Shutterstock)
Jakarta - Barangkali hampir semua orang yang pernah naik pesawat, pasti pernah ditegur pramugari untuk menggunakan sabuk pengaman saat pesawat akan take-off ataupun mendarat. Kelihatannya sepele, namun sebenarnya hal tersebut rupanya sangat penting perannya dalam keselamatan penerbangan.

Pengumuman di pengeras suara, tampaknya tak cukup menyadarkan betapa pentingnya salah satu aspek keselamatan tersebut. Sebelum terbang atau mendarat, awak kabin akan wara-wiri memastikan semua penumpang memakai sabuk pengaman.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Udara, Agus Santoso, menjelaskan sabuk pengaman sangat berkaitan erat dengan keseimbangan pesawat. Khususnya saat burung besi tersebut melakukan take-off dan landing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Yang jelas seat belt itu sangat diperlukan. Karena dengan seat belt, titik berat pesawat bisa dijaga. Pesawat itu punya yang namanya center of gravity (CG). Desain pesawat itu enggak boleh CG-nya bergeser," terang Agus kepada detikTravel di kantornya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pesawat diharuskan stabil saat landing maupun take-off. Keseimbangan CG yang terganggu karena pergerakan penumpang bisa berakibat fatal pada keselamatan. Seat belt dipasang untuk memastikan penumpang tetap duduk stabil di kursinya.

Hal itu pula yang jadi alasan kenapa tak boleh ada penumpang, termasuk awak kabin, yang boleh berdiri dari kursinya atau berjalan saat dua momen paling krusial bagi pesawat tersebut.



"Kalau penumpang berada di depan kan, berarti CG-nya (geser) ke depan, kalau ke belakang CG-nya ke belakang. Juga berat samping ke kiri dan ke kanan, ini enggak boleh lewati suatu batas CG, kalau terlewati pesawat bisa oleng enggak stabil. Kalau oleng, ekstremnya bisa terjatuh," ujar Agus.

Barulah saat pesawat berada di ketinggian aman, penumpang bisa bergerak lebih leluasa. Bahkan, penataan kursi pesawat yang ditempati pun sudah ditentukan oleh pilot untuk menjaga keseimbangan.

"Sebelum pesawat terbang pilot sudah measure titik pusatnya. Tapi kalau pesawatnya sudah lurus (stabil) penumpang sudah boleh kemana saja. Ini untuk jaga stabilitas," kata dia.



Diungkapkannya, seat belt juga melindungi penumpang dari cedera karena benturan keras saat terjadi turbulensi atau goncangan.

"Kemudian kalau tidak pakai ikat pinggang itu penumpang bisa terlempar ke kiri kanan. Kalau air turbulence kepala bisa bentur ceiling (langit-langit), makanya itu kenapa pramugari harus cek semuanya," ucap Agus.

Terlihat sederhana, tapi penumpang harus tahu cara memasang dengan tepat dan melepaskan sabuk keselamatan dengan cepat. Sebab dalam kondisi darurat, kondisi panik terkadang susah untuk dihindari. Saat sudah panik, sabuk yang seharusnya mudah dilepas serasa tali mati yang susah dilepas.

Selain itu hal yang perlu diketahui, bahwa posisi pemakaian sabuk keselamatan yang benar adalah sejajar dengan pangkal paha. Bingung bagaimana melakukannya? Jangan segan untuk meminta bantuan pada awak kabin.

Jangan Sepelekan Seat Belt Pesawat! Ini RahasianyaFoto: (Dok. Dirjen Perhubungan Udara)
(idr/msl)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Serba-serbi Penerbangan
Serba-serbi Penerbangan
74 Konten
Traveling sudah jadi gaya hidup semua orang, dan pesawat adalah alat transportasi paling favorit. Semakin banyak yang terbang, semakin banyak juga cerita uniknya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads