Tugas Pilot Bukan Cuma Terbangkan Pesawat Lho

Jakarta - Pilot bisa jadi orang yang paling penting dalam keselamatan penerbangan. Tapi traveler mesti tahu, tugas pilot bukan cuma menerbangkan pesawat.

Sebuah pesawat biasanya diterbangkan oleh dua orang pilot yakni Kapten Penerbang dan Co-Pilot. Sebagai pemilik jabatan tertinggi di hierarki kru pesawat, Kapten Pilot memiliki wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar.

Namun, wewenang pilot sendiri berlaku selama dalam pesawat terbang. Di lingkungan bandara terdapat otoritas sendiri yang bakal menindak segala hal yang mengganggu penerbangan yang disebut Badan Usaha Bandar Udara atau BUBU.

"Itu operator bandara, kalau kewenangan tertinggi di dalam pesawat itu pilot, kalau di lingkungan bandara kita kasih otoritas namanya BUBU (Badan Usaha Bandar Udara). Itu ada right (kewenangan) untuk mengoperasikan. Dalam mengoperasikan itu harus strict (tegas) tertibkan regulasi, seperti orang yang sebabkan obstacle (halangan), masuk tanpa izin, ancaman dan sebagainya," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso saat berbincang dengan detikTravel beberapa waktu lalu.

Sementara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Pasal 80, disebutkan bahwa seorang kapten penerbang bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan penerbangan.

Baca juga: Tingkat Keamanan Penerbangan Indonesia Mulai Membaik

Kemudian seorang kapten penerbang juga memiliki wewenang untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan terjadinya gangguan keamanan dan keselamatan penerbangan. Tindakan pencegahan yang dilakukan oleh kapten penerbang meliputi mengambil tindakan pengamanan terhadap penumpang atau kondisi darurat lainnya yang membahayakan penerbangan.

Oleh karena itu, kapten penerbang juga diberikan wewenang untuk menurunkan dan atau menyerahkan pelaku diduga mengganggu atau membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Dalam penerbangan, kata Agus, keselamatan merupakan prioritas utama sebab berkaitan dengan nyawa masyarakat. Maka, sistem keamanan pun dibuat tiga lapis yang disebut fail-safe.

"Fail-safe itu kalau satu komponen itu failed, masih safe karena ada redundant-nya yaitu yang kedua. Yang kedua ini failed, masih ada temennya lagi yang ketiga," ungkapnya.

Makanya, seringkali pilot mengurusi gangguan penumpang dalam penerbangan. Misalnya saja ada penumpang sakit, pilot akan memutuskan apakah pesawat akan putar balik atau mendarat darurat di bandara terdekat.

Kalau misalnya ada penumpang bandel dan bikin ulah, siap-siap saja. Dari kokpitnya, pilot akan menghubungi pihak keamanan bandara. Begitu pesawat mendarat, penumpang yang bermasalah akan langsung dijemput petugas. (fay/fay)