Krui memiliki beberapa pantai yang bisa dipilih untuk berselancar di perairan lepas. Salah satunya, Pantai Tanjung Setia. Pantai Tanjung Setia menawarkan ombak bergulung yang bisa tingginya 6 sampai 7 meter dan panjang sekitar 200 meter.
Maka tak heran, jika pantai ini pun dijadikan lokasi untuk kejuaraan surfing internasional bertajuk 'Krui Pro 2018'. Tahun ini, kejuaraan yang merupakan edisi kedua ini digelar 15 sampai 20 April. Dengan diikuti 107 peselancar dari 17 negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
BACA JUGA: Gaet Turis, Kemenhub Akan Benahi Bandara Taufik Kiemas Lampung
"Perjalanan darat dari airport (Bandar Lampung) ke Krui benar-benar jauh. Memakan waktu sekitar 7 jam. Saya seolah merasa pinggul saya hilang (karena duduk terlalu lama di mobil-red)," tutur peselancar asal Korea, Sujeong-im, menceritakan pengalamannya ke Krui,
"Tapi ketika saya melihat-lihat daerah sini, kemudian berselancar, minum air kelapa dingin, saya kemudian merasa senang berada di sini," ucapnya menambahkan.
Peselancar berusia 23 tahun ini menyarankan ada baiknya pemerintah daerah maupun pemerintah pusat bisa memberi akses atau jalur transportasi yang cepat untuk pengembangan wisata di pantai Tanjung Setia. Apalagi ada beberapa jalan yang rusak.
![]() |
"Beberapa jalanan ada yang bagus, tetapi ada yang rusak. Dan itu sangat berbahaya pastinya. Jadi harus diperbaiki. Bahkan saya mendengar ada banyak kendaraan yang rusak karena rusaknya jalanan hingga akhirnya mereka tak bisa ke sini. Sedih mendengar kabar itu," ungkapnya.
Di Krui sebenarnya ada Bandara Muhammad Taufik Kiemas. Namun bandaranya belum aktif lagi secara komersil. Padahal pesawat kecil bisa mendarat di sini.
Dia pun mencontohnya wisatawan seperti dirinya, dari Korea Selatan. Dari kota Busan menuju Gwangmyeong sekitar 6 jam, tetapi dengan pesawat bisa ditempuh dalam waktu 30 menit.
"Jadi saya harap di Lampung bisa ada pesawat kecil yang dapat membawa kami langsung ke Krui," saran dia.
Ketua Panitia Pelaksana Krui Pro 2018, Azhari, yang juga Kadispora Pesisir Barat, mengamini kondisi tersebut. Namun, menurutnya, pemerintah sudah berupaya untuk mengembangkan akses serta jalur transportasinya.
"Bandara Bandara Muhammad Taufik Kiemas, itu yang nantinya dilebarkan. Semoga ini bisa terwujud, jika landasannya sudah oke, maka wisatawan tidak perlu transit lagi, tapi bisa langsung dari Jakarta ke Krui," kata Azhari secara terpisah. (mcy/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol