"Wisman yang datang ke destinasi wisata 75% menginginkan adanya penerbangan langsung, sehingga keberadaan bandara internasional menjadi keharusan dan ini yang harus diperjuangkan para pimpinan Sulteng untuk mewujudkannya," kata Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (19/7/2018).
Menpar Arief menilai Bandara Mutiara atau kini dikenal dengan nama Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu laik dijadikan sebagai bandara internasional karena mempunyai panjang landasan 2.500 meter, lebar 45 meter dengan kekuatan menahan beban bisa dinaikkan menjadi 56 PCN. Itu agar bandara tersebut dapat dilalui pesawat jenis Boeing 737-800.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video: 'Animo Penumpang Tinggi di Penerbangan Perdana Bandara Kertajati'
Arief menjelaskan dalam memajukan pariwisata harus mengedepankan unsur 3A yaitu Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas. Atraksi utama di Sulteng, kata dia, adalah wisata bahari dengan ikon Taman Nasional Togean. Lokasi ini dinilai Arief sebagai salah satu destinasi underwater terbaik di Indonesia.
Jarak dari Ampana, sebagai kota terdekat ke Togean, sekitar 370 km dari Palu atau 8 jam perjalanan darat. Karena itu ia menilai perkembangan aksesibilitas dibutuhkan demi konektivitas ke destinasi unggulan seperti Pulau Togean sebagai destinasi wisata bahari kelas dunia.
"Pulau Togean adalah pulau terbaik se-Indonesia untuk atraksi underwater. Sayangnya, untuk menuju ke sana ditempuh sekitar 8 jam. Padahal idealnya 2-3 jam. Untuk itu harus ada penerbangan dari Palu ke Ampena," kata Arief.
Sementara itu Gubernur Longki Djanggola mengatakan, infrastruktur terutama konektivitas penerbangan menjadi perhatian utama pemerintah daerah Sulteng dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata. Tahun ini pihaknya menargetkan 3,825 juta wisatawan yang terdiri atas 75.000 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 3.750.000 pergerakan wisatawan nusantara (wisnus).
"Kami memiliki 8 event unggulan yang digelar sepanjang tahun ini. Dari 8 event tersebut, 2 event di antaranya Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) ke-3 dan Festival Pesona Lipuku ke-2 masuk dalam 100 Wonderful Event Indonesia 2018," kata Longki Djanggola.
Ia melanjutkan, penyelenggaraan 8 event unggulan Sulteng tahun ini yaitu Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 2018 ke-3 di Teluk Palu pada 28 September hingga 3 Oktober dengan target 100 ribu pengunjung, dan Festival Pesona Lipuku 2018 ke-2 di Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una pada 2-6 November 2018 dengan target 3.000 wisatawan.
Selain itu event Togean Internasional Oceanic akan berlangsung di Pulau Togean pada 7-11 Agustus 2018, lomba balap sepeda internasional Tour de Central Celebes ke-2 start dari Kabupaten Banggai pada 14 Oktober dan finish di Palu pada 18 Oktober 2018. Ada juga Festival Teluk Tomini ke-6 di Parigi, Kabupaten Parigi Moutong pada 14-16 Oktober 2018.
Festival Danau Tektonik Poso ke-22 akan berlangsung di Tentena, Kabupaten Poso pada 15-19 Oktober 2018, Festival Teluk Tomori ke-5 di Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara pada 19-23 Oktober 2018, dan Festival Pulau Dua ke-2 yang akan berlangsung di Luwuk, Kabupaten Bangga pada 27-28 Oktober 2018.
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan