Destinasi itu adalah Kabupaten Pegunungan Arfak dan Kabupaten Teluk Bintuni. Tim Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia akan menjelajah kawasan itu dalam Ekspedisi Bumi Cenderawasih pada 23 Juli-28 Agustus 2018.
"Ekspedisi ini untuk mengangkat Pegunungan Arfak dan Teluk Bintuni sebagai alternatif destinasi wisata di Papua Barat," kata Fathan Qarib, ketua pelaksana ekspedisi dari Mapala UI dalam keterangan pers di Sekretariat ILUNI UI, Kampus UI Salemba, Jakarta, Senin (23/7/2018) petang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim ketiga akan melakukan susur gua di kawasan karst Kabupaten Teluk Bintuni. Ada juga Bhakti Papua berupa kegiatan pengobatan dan kegiatan FGD membahas potensi wisata di sana. Pada tanggal 17 Agustus 2018 akan digelar upacara kemerdekaan RI di Pegunungan Arfak.
"Kami dari Rektorat UI mendukung ekspedisi ini. Mapala UI tak lepas dari tri darma, jadi mesti ada riset ilmiah dan memberi nilai tambah untuk masyarakat. Hati-hati dengan penyakit endemik, jaga kesehatan dan jaga keselamatan," kata AG Sudibyo, Kasubdit Fasilitas, Pengembangan, dan Pemberdayaan Seni Budaya UI.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Operasi Kodam XVIII Kasuari, Kol Inf Sri Widodo mengatakan TNI juga ikut membantu dengan memberangkatkan tim ekspedisi memakai pesawat Hercules dari Jakarta ke Manokwari. Dia mengatakan tantangan alam yang akan dihadapi adalah perubahan cuaca ekstrem khas pedalaman Papua.
"Cuaca bisa berubah ekstrem dalam 15 menit. Tapi alamnya indah dan banyak yang belum tereksplorasi," kata dia.
Hasil dari ekspedisi ini adalah publikasi tulisan, pameran dan film pendek. Harapannya potensi wisata di Pegunungan Arfak akan dikenal para traveler.
"Kami akan angkat wisata minat khusus yaitu arung jeram, susur gua dan paralayang. Kita gali potensi wisata, untuk Ekspedisi Bumi Cenderawasih kita datangkan dosen dan pelaku bisnis wisata," tutup Ketua Mapala UI, Muhammad Jazmi Dwi Hartono.
Tonton video menerjang medan sulit demi keindahan Raja Ampat (fay/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia