"Memang masih ada 46 WNA yang memutuskan untuk tetap tinggal di gili-gili atas keputusannya sendiri. Mereka memiliki dan menjaga properti miliknya, seperti vila, resor, resto, dive center, dan lainnya," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangannya, Senin (13/8/2018).
Arief terus memantau aktivitas Crisis Center Kemenpar. Dia merasa lega karena sejak 11 Agustus 2018 pukul 00.00 WIB, 70 WNA dari 19 negara yang telah dievakuasi sudah diantar dari tiga gili menuju Lombok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menuturkan, Polri dan TNI juga ikut mengawal pengamanan seluruh amenitas dan objek vital di tiga Gili di Lombok. "Terima kasih Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI, semoga mereka cepat recovery," ujar Arief.
Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian ESDM, dan relawan masih menyisir dan melakukan evakuasi terhadap masyarakat korban gempa. Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi mengatakan, dalam rapat terbatas telah disepakati bahwa proses rehabilitasi akan dimulai, sambil proses tangap darurat berjalan.
Proses rehabilitasi diawali dengan pembersihan bekas reruntuhan rumah. Pembersihan itu akan dilakukan mulai Senin (13/8/2018) ini.
Berdasarkan laporan Kadispar Provinsi NTB Lalu M Faozal, program pemulihan amenitas sudah mulai dilaksanakan. Proses recovery amenitas di tiga gili diawali dengan fogging sampah.
"Ini sedang dikerjakan," tegas Faozal.
Hotel-hotel di Lombok, lanjut Faozal, sudah mulai dibuka untuk para tamu pasca gempa. Amenitas sudah mulai beroperasi. "Sembari merenovasi yang mengalami kerusakan kecil, sedang yang rusak berat, sedang diverifikasi data oleh asuransi," sambungnya.
Di samping amenitas, Ketua Tim CC yang juga Karo Komblik Kemenpar Guntur Sakti menuturkan bahwa wisatawan yang mengubah rute perjalanan dan membatalkan penerbangan ke Lombok juga sudah ditangani. Mereka sudah mendapatkan ganti rugi sesuai dengan peraturan Kementerian Perhubungan dan pihak maskapai.
"Tourist Information Center Bandara Lombok Praya (TIC LOP) juga tetap dibuka seperti biasa untuk memberikan layanan informasi kepariwisataan," ujar Guntur.
Masyarakat dapat memperoleh informasi lebih lanjut melalui Call Center Posko Tanggap Darurat, Pulau Lombok dengan menghubungi nomor* 0853 3863 9789 dan 0859 6147 2837. Sementara itu, Call Center Pospenas POS Pendampingan Nasional BNPB bisa dihubungi di nomor 0853 3365 6353. (ega/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!