Baru-baru ini, detikTravel mendapat informasi dari sumber yang terpercaya, bahwa banyak botol berisi pasir pantai yang disita di Bandara Komodo. Kemungkinan besar adalah ulah beberapa wisatawan yang mau membawanya pulang sebagai oleh-oleh. Ada pasir yang berwarna putih, ada juga yang berwarna pink.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan pun membenarkan hal tersebut. Botol-botol berisi pasir pantai yang disita itu memang berasal dari pantai-pantai di dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun beda cerita di Maldives. Pasir-pasir pantai di sana malah dijadikan sebagai oleh-oleh buat turis. Bukan dimasukan ke dalam botol plastik, tapi ke botol-botol kecil yang menarik tampilannya.
detikTravel pernah berkunjung ke Maldives dan membuktikan hal tersebut. Para penjaja suvenir bakal menawarkan botol-botol berisi pasir pantai tersebut.
Harganya cukup murah, cuma USD 2 dan di botolnya pun ada tulisan 'Maldives. Menurut pengakuan penduduk setempat, pasir pantainya diambil dari pantai tak berpenghuni.
"Ini pasir asli Maldives kita ambil di pulau-pulau kecil. Oleh-oleh asli sini," kata Ismail salah seorang penajaja suvenirnya.
![]() |
Kalau diperhatikan, Maldives yang sejatinya merupakan destinasi top dunia memang tidak memiliki ragam budaya atau kerajinan seperti di Indonesia. Tidak ada kain-kain khas atau suvenir menarik lainnya misal alat musik khas, pakaian tradisional dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, penduduk Maldives menawarkan botol berisi pasir pantai. Tampaknya kalau yang satu ini memang semua turis tahu, Maldives memiliki pantai berpasir putih nan halus.
"Kami tidak mengambil pasir pantai dari pulau-pulau yang ada resortnya. Namun dari pulau-pulau kecil tak berpenghuni," tambah Ismail.
"Barangsiapa diberi oleh-oleh botol pasir pantai Maldives, suatu hari akan ke Maldives," ujarnya sambil tersenyum lebar.
Entah dari mana, perkataan Ismail itu sudah menjadi 'mitos' sejak dulu. Bisa dibilang haya guyonan saja, tapi siapa sih yang tidak mau oleh-oleh semacam itu.
Sekali lagi, berbeda dengan di Indonesia. Sudah ada peraturan dari Undang Undang NO 5 Tahun 1990 tentang KSDAHE. Isinya adalah menjaga kelestarian alam dan ada denda jika melanggarnya. Selangkapnya baca di sini. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan