"Indonesia memiliki beragam jenis kopi. Kopi Kerinci ini salah satu yang unik. Cita rasanya nikmat dan aromanya selalu menggoda. Menikmati beragam sajian seni budaya sambil menyeruput Kopi Kerinci ini jadi momen terbaik. Suasananya sangat mendukung," tutur Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam keterangan tertulis, Senin (1/10/2018).
Festival Kerinci ini bisa disebut surganya pecinta kopi, karena adanya penghasil kopi arabica terbaik di Indonesia. Buktinya, pada Festival Kopi 2017 di Jakarta lalu, Kopi Kerinci dinobatkan sebagai kopi terbaik se-Indonesia. Sebagai imbalannya, Kopi Kerinci menjadi wakil Indonesia di Festival Kopi Internasional 2018 di Wina, Austria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keunggulan kopi Kerinci ini memiliki cita rasa 5 kopi terbaik Indonesia dalam satu tegukan. Lebih tepatnya dari jenis Sigarar Utang, Gayo, Andung Sari, S795, dan P88. Kopi asal Jambi ini memiliki skor sertifikasi kopi specialty sebesar 86.25.
Skor ini membuat kopi alam korintji menjadi kopi specialty grade. Uji sertifikasi ini dilakukan oleh pusat penelitian dan pengembangan kopi dan kakao Indonesia yang berlokasi di Jember, Jawa Timur, serta Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia pada tahun 2015 lalu.
Rahasia kenikmatan kopi arabica Kerinci adalah ditanam pada ketinggian di atas 1500 mdpl atau di area Gunung Kerinci. Selain itu, jenis tanah vulkanik yang subur juga membuat biji kopi (green beans) Kerinci lebih padat dan cita rasa yang tinggi.
Maka sangat disayangkan jika melewatkan Festival 1.000 Kopi ini. Dan sebagai pelengkap, Festival 1.000 Kopi menampilkan dua atraksi keren, yaitu Seduh 1.000 Kopi dan Safari Kampung Kopi.
Namun, keseruan yang bakal dihadirkan Festival Kerinci lebih dari itu. Berbagai kegiatan budaya tetap ditawarkan, seperti Tari Rangguk Tradisi, Lomba Tari Kreasi, hingga Lomba Berbalas Pantun. Digelar juga Lomba Mengaji Adat Kerinci dan Lomba Sike Rebana. Karakter kekinian ditampilkan melalui Fashion Show antar pelajar, mahasiswa, dan sanggar se-Kabupaten Kerinci.
"Keindahan Jambi bisa dinikmati hanya dengan datang ke Festival Kerinci 2018. Festival Kerinci ini sungguh luar biasa. Budaya dan alam bisa dinikmati dalam waktu bersamaan," kata Menteri yang membawa Kemenpar nomor 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinistryOfTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok.
Dengan tema 'Pesona Kerinci sebagai Branding Pariwisata Provinsi Jambi', beragam inovasi sudah disajikan Festival Kerinci.
"Ada banyak kejutan yang sudah disiapkan. Festival dijamin lebih meriah dari tahun sebelumnya. Sebab, nuansanya sangat baru dan menyegarkan. Untuk itu, pastikan Festival Kerinci tidak terlewatkan. Sebab, eventnya sudah di depan mata. Kegiatan pra festivalnya juga sudah digulirkan," lanjut Arief.
Bukan hanya atraksinya, Festival Kerinci memiliki aksesibilitas terbaik. Untuk mencapai kawasan Danau Kerinci ada 2 akses, yaitu melalui Padang (Sumatera Barat) dan Jambi. Dari Jambi, ada 2 pilihan moda transportasi yang digunakan, yaitu transportasi darat dengan memakai travel atau kendaraan pribadi. Bila memakai travel, tarif Jambi ke Kerinci sekitar Rp 140 ribu. Sepanjang jalan akan disuguhi pemandangan eksotis alam Jambi.
Moda transportasi lainnya yaitu melalui pesawat, bisa memilih rute Bandara Sultan Taha menuju Bandara Depati Parbo di Kerinci.
Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuty mengungkapkan, wisatawan memiliki banyak pilihan moda transportasi ke Kabupaten Kerinci.
"Transportasinya sangat mudah. Kalau ingin praktis memakai pesawat. Yang penting sampai di Jambi, lalu sudah banyak tersedia jadwal pesawat menuju Kerinci. Kalau ingin menikmati sensasi tambahan indahnya pemandangan, maka jalur darat pilihan ideal. Ada banyak spot eksotis yang akan ditemui," ungkap Esthy yang juga diamini Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Iyung Masruroh.
Kenyamanan wisatawan juga akan disempurnakan dengan beragam hotel dan kuliner terbaik. Untuk hotel, wisatawan bisa memilih Zahza Hotel yang lokasinya ada di Sungai Sikai, Gunung Tujuh, Kerinci. Lalu, alternatif lainnya ada Subandi Homestay, Penginapan Kayu Aro, atau Homestay Paiman. Untuk kuliner ada Dendeng Batokok, Beras Payo, Kancung Beruk Lemang, Soto Semurup Kerinci, atau Dodol Kentang. (ega/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!