Pada 12 September 2018 lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil mengumumkan rencananya via postingan Instagram untuk merapikan Kali Malang jadi seperti Sungai Cheyonggyecheon di Seoul.
Tak main-main. Kang Emil pun kembali mengunggah progres desain Kali Malang pada 26 September 2018. Sejumlah foto desain pun disandingkan dengan kondisi terkini di lapangan dalam format sebelum dan sesudah. Warga Bekasi pun senang dibuatnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan yang dihadiri Kang Emil dan jajarannya di Gedung Sate,Bandung beberapa waktu lalu, pihak Pemprov Jabar disebutkan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 50 Miliar untuk penataan Kali Malang.
![]() |
Dalam prosesnya, Kang Emil pun akan menggandeng pihak Pemkot Bekasi. detikTravel pun menelusuri Kali Malang dan berbicara dengan para pihak terkait. Walikota Bekasi Rahmat Effendi saat dihubungi detikTravel mengakui sedang menyiapkan soal penataan Kali Malang secara komprehensif
"Sedang disiapkan menyeluruh, seminar dan sebagainya," ujar walikota yang akrab disapa Pepen ini.
Sepanjang Kamis (4/10/2018) hari ini detikTravel akan mengupas travel highlight seluk beluk masa depan Kali Malang dan potensinya sebagai destinasi wisata. Mengikuti isu tersebut, detikTravel pun mencoba mencari info lebih lanjut ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bekasi.
Pada Rabu pagi (2/9) detikTravel pun berbincang dengan Kadisparbud Bekasi, Ahmad Zarkasih di kantornya di lantai tujuh, Kota Bekasi. Diungkapkan olehnya, ia menyambut usulan Gubernur dengan positif.
"Kalau kita mah nanggapi isu atau pun ide yang disampaikan Pak Gubernur terkait revitalisasi Kali malang yang akan dipergunakan sebagai salah satu objek wisata menata sisi sungai yang ada sangat menyambut baik sekali dan menurut hemat saya sangat wajar," ujar Zarkasih.
![]() |
"Sebelum Pak Gubernur melempar isu itu, Pak Rahmat Effendi telah dua tahun lalu melempar isu itu. Mudah-mudahan apa yang dijanjikan disampaikan pak gubernur ini bukan hanya sekedar janji saja, kita juga minta direalisasi," ujar Zarkasih.
Sesuai dengan desain dari Kang Emil, pembangunan Kali Malang akan difokuskan ke beberapa titik. Ada beberapa yang jadi prioritas.
"Kita lihat nih titik-titik mana yang bisa potensial untuk dikembangkan gitu. Kalau titik Kali Malang kan panjang, tapi sepanjang itu mana yang bisa potensial untuk dikembangkan dan punya nilai jual lebih bagus," tutur Zarkasih.
Ditambahkan oleh Kabid Kepariwisataan Disbudpar Bekasi, Agus Enap, pihak Disbudpar Kota Bekasi akan lebih fokus di sisi pariwisatanya. Untuk penataan akan diserahkan pada Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi.
"Kalau membangun pariwisata itu tidak bisa sendiri. Harus menggandeng semuanya. Jadi di sini masuknya ke lingkungan hidup. Kita di pariwisatanya, ujar Agus.
![]() |
"Kita mungkin menata lebih ke pinggir-pinggirnya agar menjadi wisata tapi juga melibatkan para pengusaha-pengusaha. Karena kepentingan juga mereka. Kalau imbasnya bagus juga kena mereka," tutur Agus.
Dilanjutkan oleh Agus, proses pembangunan Kali Malang sejatinya telah dilakukan sejak tahun 2019 ini. Ada beberapa tahap.
"Dari 2019 sudah mulai, tahapan pertamanya sudah. Tapi tahapan selanjutnya yang nggak mengganggu Tol Becakayu," kata Agus.
|
"Sudah mau ditata. Idenya sudah ada tapi terhalang Tol Becakayu. Ini pun kegiatannya sementara landscapenya dulu. Ketika penataan setelah selesai Becakayu. Kalau nggak selesai gimana, acak-acakan dong," ujar Agus.
Agaknya traveler yang tinggal di Bekasi harus bersabar hingga penataan Kali Malang rampung. Sambil menunggu, Bali telah lebih dulu mengadopsi konsep Sungai Cheyonggyecheon di Tukad Badung, Denpasar yang bernama Taman Kumbasari. Mungkin traveler mau ke sana dulu? (sna/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia