Warga Bekasi, Ini Desain Akhir Penataan Kali Malang Zona 1

Bekasi - Rencana penataan Kali Malang di Bekasi terus bergulir. Yang terbaru, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pamer desain akhir Kali Malang zona 1.

Perkembangan terbaru penataan Kali Malang tersebut pun diketahui lewat unggahan desain terakhir zona 1 di laman Instagram Ridwan Kamil atau yang akrab disapa kang Emil.

Dilihat detikTravel dari laman Instagramnya, Senin (3/12/2018) ada dua desain yang ditunjukkan oleh kang Emil. Menunjukkan sisi Kali Malang zona 1 dari dua sisi yang berbeda.

View this post on Instagram

WARGA KOTA BEKASI. Ini desain akhir penataan Kali Malang di zona 1. Ada 4 zona yang direncanakan. Doakan semoga urusan kita dipermudah Allah SWT. Hatur Nuhun.

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil) on Dec 2, 2018 at 5:28pm PST

"Warga Kota Bekasi, ini desain akhir penataan Kali Malang di zona 1. Ada 4 zona yang direncanakan. Semoga urusan kita dipermudah Allah SWT. Hatur Nuhun," tulis kang Emil di caption Instagramnya.

Seperti diketahui sebelumnya, penataan Kali Malang akan dibagi dalam 4 zona yang pengerjaannya akan dilakukan secara bertahap.

Sebelumnya, kang Emil menuturkan keempat zona Kali Malang yang terbagi dari saluran Kalimalang di Gerbang Tol Bekasi Timur, di dekat Kampus Unisma (Universitas Islam '45) Bekasi dan di dekat Hotel Horison, Bekasi Selatan.

Walau tidak dijelaskan secara rinci, kemungkinan besar zona 1 yang dimaksud adalah saluran Kali Malang yang ada di samping pusat perbelanjaan Giant Bekasi. Proses perapihan pun sudah tampak di lapangan beberapa waktu lalu.

Dalam desainnya, tampak jalur pejalan kaki yang membelah aliran sungai. Di salah satu sisinya juga tampak bangunan dengan bambu yang nantinya akan difungsikan sebagai panggung dan tempat rekreasi warga. Kabarnya, akan dihadirkan juga air mancur menari yang memanjang di sepanjang aliran sungai.

BACA JUGA: Ini Harapan Wali Kota Bekasi dari Revitalisasi Kalimalang

Walikota Bekasi Rachmat Effendi atau yang akrab disapa Pepen juga sempat mengatakan, kalau pihak Pemprov Jabar menjanjikan Rp 50 Miliar untuk pengerjaan tahap 1. Rencananya ground breaking akan dilakukan awal tahun 2019 mendatang. (msl/rdy)