Dalam acara diskusi Penataan Kalimalang dan Pembangunan Wisata Situ Rawa Gede di Ruang Krakatau, Hotel Horizon Bekasi, Senin (22/10/2018), turut hadir sejumlah pakar terkait sebagai panelis.
Salah satunya adalah Yayat Supriyatna, pakar tata ruang dari Universitas Trisakti. Yayat menyoroti perlunya aturan dan penertiban bagi para PKL seandainya revitalisasi Kalimalang telah selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan rahasia umum, kalau keberadaan atraksi wisata akan menarik PKL untuk datang. Selain PKL, Yayat juga menekankan perlunya area parkir di sekitar Kalimalang.
"Potensi bagus, bisa 200-300 ribu orang. Kita juga perlu pertimbangkan lahar parkir," ujar Yayat.
![]() |
Senada dengan Yayat, panelis Sony Teguh Trilaksono selaku pakar lingkungan hidup juga memberi masukan serupa.
"Begitu kita orientasi pada bisnis, maka yang akan datang adalah pedagang dan itu bertentangan dengan lingkungan. Bekasi punya masalah besar dengan lingkungan, kemacetan dan polusi," ujar Sony.
Oleh sebab itu, dalam prosesnya Sony meminta semua pihak untuk terlibat langsung dalam menjaga Kalimalang. Pasalnya, tanggung jawab adalah milik semua pihak.
BACA JUGA: Ini Kawasan di Kalimalang yang Akan Pertama Kali Direvitalisasi
Lain lagi dengan pendapat dari budayawan Andi Sopandi. Menurutnya revitalisasi Kalimalang harus menyertakan ikon serta tema terkait Bekasi.
"Yang utama nanti kemasan, Bekasi harus pede. Mungkin ada beberapa ikon arsitektur yang bisa ditampilkan. Space khusus untuk menampilkan cinderamata khas Bekasi," ujar Andi.
Sekiranya semua masukan dari para panelis bersifat positif dan membangun untuk proses revitalisasi Kalimalang ke depannya.
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol