Hal itu diungkapkan Menpar Arief Yahya di sela-sela FGD Penanganan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata di Sari Pacific Hotel, Jakarta, Rabu (24/10/2018). Salah satu indikator bahwa destinasi yang dimaksud sudah kembali normal adalah terselenggaranya event internasional.
"Untuk recoveri, Bali sudah normalisasi. Contoh paling mudah mengenali normaliasasi yakni terselenggaranya internasional event. Jadi 12-14 Oktober kita sudah punya, Annual Meeting IMF-WB," kata Arief.
"Sekali sudah terjadi internasioanl event, itulah tanda-tanda normalisasi yang paling kelihatan," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lombok itu pada tahap rehabilitasi. Kalau Bali dulu itu waktunya sekitar 6 bulan kalau Lombok saya harapkan 3 bulan. Kenapa 3 bulan, karena Bali itu ketika kena 3 bulan sudah tidak kuat industri menahannya," urai Arief.
"Gaji harus tetap dan lain sebagainya. Semua utilitas air listrik dia harus bayar," tambahnya.
BACA JUGA: Sutopo Cerita Bule Menikah Saat Gunung Agung Bali Erupsi
Berdasar pengalaman itu, Arief minta tolong ke rekan-rekan semua, terkait kementrian lembaga industri untuk melakukan rehabilitasi rekonstruksi di Lombok dalam waktu 3 bulan. Walau Wapres Jusuf Kalla meminta rehabilitasi selama 6 bulan
"Pak JK sendiri mintanya 6 bulan," ucap Arief.
Sedang Kota Palu dan sekitarnya yang juga terkena gempa bagaimana keadaannya? Menpar menjawab bahwa aktivitas pariwisata di sana tak terlalu kentara.
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti