Etalase Budaya Sumbar di Tour de Singkarak: Silat dan Tari Piring

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Etalase Budaya Sumbar di Tour de Singkarak: Silat dan Tari Piring

Robi Setiawan - detikTravel
Selasa, 06 Nov 2018 17:45 WIB
Foto: Dok. Kemenpar
Bukittinggi - Penampilan budaya ini pun berhasil menghipnotis penonton dan pembalap.

"Inilah Sumatera Barat (Sumbar). TdS diubah menjadi etalase seni budaya. Sama kerennya dengan keindaham alamnya. Suguhan ini menjadi sebuah etalase bingkai besar pariwisata Sumbar," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/11/2018).

Suguhan budaya pun begitu atraktif dan maksimal. Hentakan Gandang Tasa begitu seirama dengan gerakan para pesilat. Begitu juga sajian Tari Piring. Gemulai penari yang tampil begitu dinamis dan energik memanaskan suasana, terlebih ketika para penari tanpa rasa takut berjalan di atas pecahan piring.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para penari bahkan sampai berloncat-loncat di atas pecahan kaca tanpa luka sedikit pun. Tak berhenti sampai di situ, tampilnya atraksi permainan api di penghujung tarian juga menjadi penutup manis yang memompa semangat para pembalap.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan sensasi terbaik sengaja disuguhkan pada setiap pelaksanaan TdS. Suguhannya pun selalu beragam menonjolkan kekuatan pariwisata Sumbar.


"Sebagai sebuah atraksi promosi pariwisata, TdS selalu kita dorong untuk menyajikan yang terbaik. Sehingga gaungnya makin mengangkat pariwisata Sumbar," ungkap Nasrul.

Nasrul melanjutkan, hingga saat ini dampak positif penyelenggaraan TdS sangat dirasakan masyarakat Sumbar, terutama selama penyelenggaraan berlangsung. Hal ini terlihat dengan meningkatnya tingkat hunian kamar hotel, penjualan makanan, suvenir, dan oleh-oleh khas Sumbar.

Dampak positif lainnya adalah meningkatnya infrastruktur, terutama jalan-jalan yang akan dilalui peserta balap sepeda menjadi terpelihara dan semakin mulus. Tak sampai di situ, ajang TdS juga telah mendorong munculnya destinasi wisata baru di Sumbar.

"Angka kunjungan wisatawan ke Sumbar meningkat setiap tahunnya. Menurut data BPS per Desember 2017 angka kunjungan wisman ke Sumbar naik 63,98 persen menjadi 8.586 orang, dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 5.225 orang wisman. Ini salah satu bukti keberhasilan promosi dari TdS," ungkapnya.


Sementara itu Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuty tidak meragukan eksistensi TdS. Sport tourism yang berusia 1 dekade ini layak menjadi rujukan bagi event serupa di Tanah Air.

"Sebagai salah satu event sport tourism terbaik di Indonesia, TdS memberikan inspirasi besar bagi event serupa di Tanah Air. Untuk itu Kemenpar akan terus berkomitmen untuk terus mendukung event ini," ucap Esthy.

Tahun ini, TdS memasuki tahun pelaksanaan kesepuluh tahun. Diikuti sebanyak 22 tim dengan total 122 pembalap dari 13 negara.

Para peserta akan unjuk kekuatan dengan melintasi 15 kabupaten/kota di Provinsi Sumbar. Rutenya sepanjang 1.267 km untuk merebutkan total hadiah sebesar Rp 2,3 miliar. (idr/fay)

Hide Ads