Sensasi pantai pribadi kembali dapat dinikmati pengunjung saat berkunjung ke pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul. Selain dapat menikmati sensasi pantai pribadi, Pantai Nglolang menyajikan pemandangan indah nan asri. Pantai di Desa Kemadang, Kecamatan Tepus, Gunungkidul ini pun patut dijadikan referensi berlibur di akhir tahun.
Untuk mencapai Pantai Nglolang sendiri, traveler hanya perlu melakukan perjalanan darat sejauh 60 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Selain itu, jalur menuju pantai tersebut terbilang mudah, pengunjung hanya perlu menuju arah Pantai Sepanjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menempuh perjalanan sekitar 500 meter ke arah barat, nantinya pengunjung akan menemukan pelakat yang bertuliskan Pantai Nglolang. Namun, jangan kaget jika perlu berjalan kaki menuruni tebing menuju pantai tersebut, karena Pantai Nglolang memang tersembunyi di bawah tebing.
![]() |
Menuruni puluhan anak tangga yang terbuat dari kayu, traveler akan disuguhkan hamparan pasir putih dipadu suara deburan ombak. Pantai Nglolang sendiri memiliki spot foto yang instagramable, yakni di tepi pantai dan pinggir tebing dengan background laut lepas.
Heri Radu (54), selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Nglolang mengatakan, wisata pantai ini baru buka beberapa tahun lalu. Karena itu, hingga saat ini proses penataan masih berlangsung.
"Baru sekitar 2 tahun ini dibuka dan dikembangkan jadi seperti ini (dilengkapi fasilitas). Kalau dulunya, ini (Pantai Nglolang) belum ada apa-apanya dan hanya mahasiswa saja yang ke sini," katanya saat ditemui detiktravel di Pantai Nglolang, baru-baru ini.
"Kalau sekarang cukup ramai, biasanya paling ramai itu kalau hari Sabtu dan Minggu," imbuhnya.
Disinggung mengenai arti nama Nglolang sendiri, Radu mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Menurutnya, nama tersebut sudah disematkan warga sekitar sejak dahulu kala.
"Namanya Nglolang, dan itu sudah dari dulu dipakai sejak jaman nenek moyang," katanya.
![]() |
Diungkapkan pria berambut pendek ini, bahwa daya tarik Pantai Nglolang terdapat pada suasananya yang asri dan jauh dari suasana ramai. Garis pantainya pendek, hanya sekitar 200 meter, membuat Nglolang terasa seperti pantai pribadi. Selain itu, Pantai tersebut cocok digunakan untuk kemping.
"Garis Pantai yang pendek dan masih asri membuat Pantai Nglolang ini serasa Pantai pribadi. Tak hanya itu, di sini pengunjung bisa kemping dan snorkeling, tapi ya bawa snorkel sendiri," ucapnya disusul gelak tawa.
BACA JUGA: Liburan Akhir Tahun di Gunungkidul, Ayo Snorkeling di Pantai Nglambor!
Diungkapkan Radu, bahwa kelompoknya menyediakan tenda untuk disewakan dengan kapasitas dua orang. Mengenai harga, satu tenda ia patok Rp 50 ribu per malam. Jika pengunjung tidak mau berkemah, Pantai Nglolang menyediakan penginapan dengan nuansa bangunan khas Jawa.
"Sekarang fasilitasnya sudah ada kamar mandi, penginapan juga ada dengan kapasitas 5 kamar. Kalau per malamnya Rp 400 ribu yang kamar pakai AC dan Rp 300 ribu non AC. Disewa juga bisa, nanti masuknya paket dan harganya Rp 3 juta," ujarnya.
![]() |
Salah seorang wisatawan, Seto Ari Wibowo (27), warga Kota Yogyakarta mengatakan baru pertama kalinya mengunjungi Pantai Nglolang. Hal itu karena ia penasaran setelah mendengar cerita teman-temannya yang menyebut pantai itu masih asri dan sepi.
"Bagus pantainya dan seperti pantai pribadi ya. Spot foto di sini juga banyak dan pemandangannya indah," ucapnya.
Seto menambahkan, ia bersama teman-temannya berencana untuk kembali mengunjungi Pantai Nglolang setelah mengetahui pantai itu dapat digunakan untuk camping dan snorkeling.
"Tetap mau ke sini lagi, karena belum kemping di sini," ujarnya sembari berjalan ke arah timur untuk menemui rekan-rekannya.
Apabila mengendarai mobil, bisa parkir di depan penginapan Jogo Segoro. Dari parkian, dilanjut jalan kaki sekitar 2-3 menit saja.
Mengenai biaya yang diperlukan, traveler hanya perlu membayar biaya retribusi Rp 5 ribu dan biaya parkir Rp 2 ribu-3 ribu. Pengunjung juga tidak perlu risau apabila mau beli makanan, karena hanya berjalan beberapa menit ke arah timur terdapat beberapa warung yang menjajakan makanan dan minuman.
(krn/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!