Perhelatan ini guna membuat Kkawasan Batam semakin kencang untuk menggaet banyak wisatawa mancanegara.
"Ini sebuah pekerjaan yang hebat. Sebuah sinergi yang luar biasa. Indonesia Incorporated tercipta untuk kemajuan pariwisata Batam. Ini akan memudahkan seluruh stake holder pariwisata untuk mendatangkan dan merangkul wisatawan mancanegara," papar Ketua GIPI Kepulauan Riau Tupa Simanjuntak, dalam keterangan tertulis, Senin (24/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini dipusatkan di Mega Wisata Ocarina Batam, pada hari Sabtu (22/12). Acara tersebut digelar dengan tajuk Dukungan Promosi Wonderful Indonesia Melalui Budaya Nusantara.
Oleh sebab itu, Tupa juga berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah atas dukungannya. Menurutnya, dukungan tersebut sangat penting untuk merealisasikan target-target yang telah ditetapkan. Selain itu juga untuk kemajuan pariwisata Kepri.
Menurut Kabid Area II Regional I Kementerian Pariwisata, Kiagoos Irvan Faisal, Kementerian Pariwisata akan selalu memberikan dukungan bagi kemajuan Kepri dan Batam. Terlebih, Batam berada di area cross border yang merupakan area perbatasan dekat dengan dua negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura.
Irvan menambahkan, kegiatan ini memang digagas dengan tujuan untuk mempromosikan pariwisata Kota Batam. Dengan cara melalui keanekaragaman budaya Nusantara, dan kekayaan kuliner khas Kepulauan Riau.
"Batam atau Kepulauan Riau adalah daerah unggulan untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dari Malaysia dan Singapura. Batam punya segalanya. Selain lokasinya dekat dari Malaysia dan Singapura, di Batam para wisman juga bisa mendapatkan kesempatan menikmati wisata belanja, kuliner, alam, budaya,dan banyak lagi. Masyarakat Singapura dan Malaysia saya yakin sangat mengenal Batam," papar Irvan.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau (Kepri) Boeralimar, menyatakan hal serupa. Menurutnya, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2018 ke Kepri sudah terlampaui target. Oleh karena itu, tahun 2019 target itu akan dinaikkan 100% menjadi 4 juta wisman.
"Menggarap potensi Batam jelas yidak mungkin dilakukan sendiri-sendiri. Butuh semangat Indonesia Incorporated, bekerja bahu membahu. Termasuk asosiasi pariwisata, harus ikut andil dalam program ini. Tujuannya untuk kemajuan pariwisata Batam dan Kepri," katanya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, kegiatan ini juga dihadiri 50 Travel Agent (TA) Singapura dan Malaysia. Turut hadir juga 100 undangan dari asosiasi di kedua negara tersebut.
"Benar-benar luar biasa. karena semua unsur terlibat. Inilah semangat Indonesia Incorporated. Mulai dari pemerintah daerah, akademisi, asosiasi pariwisata, hingga insan media di Batam berkomitmen untuk menyukseskan target wisman 2019," ungkap Rizki.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, Kemenpar akan meningkatkan potensi pariwisata perbatasan (cross border tourism) di tahun 2019. Ini sebagai upaya tercapainya target kunjungan 20 juta wisman dan 275 juta wisnus.
Jika tahun ini pariwisata perbatasan diprediksi mampu menyumbang 18% dari total kunjungan wisman, tahun depan target dinaikkan menjadi 20%. Atau sekitar 3,4 juta dari total 20 juta target wisman.
"Batam memiliki kekuatan budaya dan ragam kuliner yang bisa di-create menjadi daya tarik. Upaya lain yang bisa dilakukan untuk menarik wisman adalah dngan menghadirkan event-event besar berskala nasional ataupun internasional," tandas Menteri asal Banyuwangi itu.
GIPI Kepri yang dikukuhkan pada bulan Oktober 2018 meliputi 15 asosiasi yang tergabung di dalamnya, antara lain PHRI, HPI, ASPPI, ASITA, ICA, ASPABRI, APJII, IHKA, Pokdarwis, AKARI, HITA, GenPI, ASPI, IPI dan Golf bersama unsur Pentahelix lainnya. (mul/mul)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan