Saat singgah di Pulau berpenduduk 1.740 jiwa tersebut, tim detikcom menemui salah seorang pemahat patung yang karyanya sudah dikenal oleh empat presiden RI.
Perajin bernama Ishaka Mansur (56) asal Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, mengaku sudah bertemu dengan beberapa presiden RI. Pengalaman pertamanya ialah saat bertemu dengan presiden 3 RI B.J. Habibie yang saat itu masih menjabat sebagai Menristekdikti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menyambangi Pulau Rinca, Awas Nabrak Komodo! |
Setelah B.J. Habibie, ia juga diundang oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sewaktu menjabat jadi presiden RI era 1999-2001. Ia datang untuk mengikuti acara pelatihan dan sarasehan bersama Gus Dur.
"Dia bilang bersyukur orang komodo itu bisa membangun pekerjaan ini sehingga di sana alamnya utuh tidak merusak di laut, tidak merusak di darat," katanya.
Selanjutnya ia juga pernah diundang oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kalau diundang itu kita pasti dikasih bantuan. Itu waktu Bapak Susilo saja Rp 300 juta untuk seluruh masyarakat. Begitu juga Megawati dulu dia langsung bagikan sendiri Rp 500 juta," tutur Ishaka.
Dia bercerita, kalau ilmu memahatnya itu didapatkan dari pelatihan di Bali dan Jepara. Kemiripan patung komodo yang dibuatnya berdasarkan kebiasaan sehari-sehari yang sering melihat komodo.
"Karena kita yang membuat patung ini lihat komodo. Misalkan komodo ini makan kambing, oh begini style-nya, oh begini kerutnya, begini putarnya, sampai guru saya di Bali sendiri heran," kata dia.
Setiap harinya Ishaka mampu mengerjakan patung pahatan dua komodo. Sementara satu patung komodo bisa dibuatnya sebanyak 4 patung.
Patung-patung tersebut ia jual kepada penjual souvenir yang masih dari Desa Komodo. Dalam sebulan ia bisa mengumpulkan omzet Rp 2 juta atau Rp 5-6 juta di musim ramai pengunjung.
![]() |
"Waru laut paling dicari karena itu asli dari (Pulau) Komodo. Itu bisa beli di Longos harganya lebih mahal. 1 meter Rp 250 ribu," katanya.
Untuk menjalankan usaha dan kebutuhan kuliah anaknya, Ishaka juga meminjam modal dari Bank BRI melalui layanan Teras BRI Kapal Bahtera Seva. Di bank terapung Bahtera Seva II.
"Bank apung ini menurut kami sebagai perajin itu sangat membantu kami. Kami bersyukur pada Allah SWT dengan adanya bank yang bukan kami yang mendatangi bank, tapi bank yang mendatangi kami," pungkasnya. Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva. (mul/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum