Selain Gunung Ijen, Bondowoso Punya Potensi Wisata Lain

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selain Gunung Ijen, Bondowoso Punya Potensi Wisata Lain

Akfa Nasrulhak - detikTravel
Kamis, 28 Mar 2019 20:55 WIB
Foto: (Afif Farhan/detikTravel)
Jakarta - Ketua Tim Percepatan Pembangunan Ekowisata Kemenpar David Makes, mengatakan Bondowoso memiliki banyak potensi yang tidak tergali dengan maksimal. Padahal keindahan alam Bondowoso bisa dimanfaatkan dengan baik untuk pariwisata.

"Kalau bicara potensi, Bondowoso tidak kalah dibandingkan daerah lain di Jawa Timur. Tapi, kurang tergali. Sedangkan kondisi ini bisa dimanfaatkan dengan sangat baik oleh daerah tetangga. Salah satunya adalah Banyuwangi. Potensi sama, tapi Banyuwangi bisa memaksimalkan potensi wisatanya dengan sangat baik. Dan pariwisata mereka sangat melesat," kata David, dalam keterangan tertulis, Kamis (28/3/2019).

Hal itu disampaikannya saat pembukaan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Produk Ekowisata Kabupaten Bondowoso di Palm Hotel Bondowoso. FGD tersebut akan berlangsung hingga Jumat (29/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

David menjelaskan, Bondowoso menjadi bagian dari sejumlah destinasi papan atas Indonesia, seperti kawasan Gunung Ijen yang juga menjadi bagian dari kawasan strategis pariwisata nasional Bromo Tengger Semeru.

"Itu kawasan yang sudah sangat nyata. Tapi Bondowoso memiliki lebih banyak dari itu dan ini harus diangkat," tegasnya.


Berdasarkan data United Nations World Tourism Organization's (UNWTO), lanjut David, keunggulan pariwisata Indonesia adalah wisata alam alias ekowisata.

"Wisatawan mancanegara suka dengan destinasi alam. Jumlah wisatawan yang beredar di dunia sangat banyak. Mencapai miliaran. Dan sebagian besar mereka menikmati wisata alam. Jika kemudian wisatawan mancanegara ini datang ke Indonesia, Di manakah posisi Bondowoso untuk menyerap potensi pasar tersebut?," tanya David.

Untuk mengembangkan pariwisata Bondowoso, David menekankan keterlibatan seluruh stakeholder pariwisata begitu juga dengan generasi mudanya. Sebab, kata dia, era pariwisata juga berubah ke era digital. Menurut David, generasi muda Bondowoso juga harus bersama-sama mengangkat berbagai destinasi wisata di Bondowoso.

"Kita dari Kemenpar melakukan ini untuk mengembangkan potensi wisata Bondowoso. Jadi kita berharap dukungan dari seluruh stakeholder untuk bersama-sama mengangkat potensi wisata Bondowoso," katanya.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kemenpar Alexander Reyaan menambahkan, sejumlah daerah sudah menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan.

"Banyak daerah sudah menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan. Kita berharap Bondowoso juga melakukan itu. Karena manfaatnya sangat terasa dan bisa dinikmati langsung oleh masyarakat. Dan kita berharap pariwisata Bondowoso bisa seperti daerah lain di Jawa Timur yang sudah lebih dahulu maju," katanya.

Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, FGD dilakukan sebagai bukti keseriusan Kemenpar mengembangkan ekowisata.


"Ekowisata Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Dan Kemenpar sangat serius mengembangkan sektor ini. Karena kita yakin daerah-daerah di Indonesia memiliki keunggulan dan ciri khas ekowisata masing-masing, termasuk Bondowoso. Mudah-mudahan FGD ini menjadi awal dari bangkitnya ekowisata Bondowoso," harapnya.

Dalam acara FGD tersebut, dihadiri stakeholder Bondowoso antara lain seperti dari GIPI Jawa Timur, BBKSDA Jatim, PTPN XII, LP2M Universitas Jember, DPD PHRI Bondowoso, DPD Asita Jawa Timur, DPD HPI Jawa Timur, dan SKPD Kabupaten Bondowoso, dan Asosiasi Wisata Agro Indonesia DPD Jatim, Lembaga Masyarakat Desa Hutan Sukerejo Makmur (prf/fay)

Hide Ads