Pengembangan The Kaldera Akan Sentuh Desa Wisata Sigapiton

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pengembangan The Kaldera Akan Sentuh Desa Wisata Sigapiton

Tia Reisha - detikTravel
Minggu, 07 Apr 2019 17:10 WIB
Foto: (dok Kemenpar)
Jakarta - Pengembangan The Kaldera akan dilakukan di destinasi yang berada di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Toba Samosir, yakni desa wisata Sigapiton. Tidak hanya itu, strategi marketing pun sudah disiapkan.

The Kaldera yang diresmikan Kamis (4/4) lalu oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya akan berada di bawah Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT). Sebagai pengelola, BPODT akan merangkul Founder dan CEO Keiski Hotel, Ren Tobing. Sebagai seorang profesional, Ren menilai langkah yang sudah dilakukan BPODT di The Kaldera sangat luar biasa.

"Saya orangnya realistis. Kalau sebuah proyek tidak ada potensinya tidak akan saya ambil. Tapi kalau ada potensinya dan belum dibangun saya justru akan mendorong agar potensi itu digali. Dan apa yang sudah dilakukan BPODT sangat luar biasa. Dalam 2 bulan mereka bisa membuat destinasi seperti ini dan tetap menjaga kelestarian kawasan," ungkap Ren dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia menjelaskan konsep nomadic yang dibangun sangat tepat dan sesuai dengan karakter yang berada di sekitar venue. Apalagi lokasinya sangat dekat dengan Desa Wisata Sigapiton.

"Saya tidak bisa bayangkan jika yang dibangun adalah hotel bertingkat. Akan sangat aneh menurut saya karena tidak sesuai dengan kawasannya," terangnya.

Ren pun mengaku sejak awal ia sudah memikirkan konsep pengembangan The Kaldera. Salah satunya membuat destinasi ini terintegrasi dengan Desa Wisata Sigapiton dan Danau Toba.

"Sejak awal kita sudah siapkan pengembangan The Kaldera. Misalnya, kita punya rencana membuat jalur trekking dari Desa Sigapiton ke The Kaldera. Pasti menarik karena memberikan pengalaman buat mereka yang suka adventure. Jalur pun sudah kita petakan dan tidak akan merusak ekosistem sekitarnya," terang Ren.

Karena Desa Sigapiton berada di pinggir Danau Toba, ia pun berencana menghadirkan wisata bahari. Jika terealisasi, akses menuju The Kaldera pun akan bertambah. Selain jalur darat, juga bisa melalui jalur air via Danau Toba. Belum lagi jika Bandara Sibisa beroperasi.

Menurutnya, integritas antara Desa Sigapiton dan The Kaldera akan menguntungkan masyarakat karena wisatawan yang hadir ke Desa Sigapiton akan semakin bertambah. Hal ini bisa berpengaruh pada pendapatan masyarakat dan pengembangan Desa Sigapiton.

Ren juga telah memikirkan strategi pemasaran The Kaldera. Menurutnya, hal yang terpenting adalah memetakan karakter wisatawan.

"Kita harus cari tahu karakter wisatawan Asia Tenggara seperti apa, kemudian dari Timur Tengah juga seperti apa. Untuk The Kaldera, menurut saya sangat tepat dengan karakter wisatawan Eropa karena mereka suka wisata petualangan," paparnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo mengakui pengembangan akan terus dilakukan setelah The Kaldera diresmikan.

"Kita akan memikirkan agar The Kaldera nyaman buat anak-anak, juga lansia. Yang pasti pengembangan akan terus kita lakukan karena kita ingin menjadikan The Kaldera sebagai destinasi terdepan di kawasan Danau Toba," terangnya.

Sedangkan Ketua Tim Percepatan Nomadic Tourism Waizly Darwin mengatakan The Kaldera akan menghadirkan beragam fasilitas yang sangat lengkap. Mulai dari fasilitas kuliner hingga fasilitas wisata lainnya seperti helitour.

"Masih banyak yang bisa kita kembangkan di The Kaldera. Salah satu fasilitas yang akan kita kembangkan adalah nomadic helitour. Kita akan ajak wisatawan menikmati Danau Toba dari udara. Kita juga hadirkan nomadic coffee trail. Konsepnya adalah mengajak wisatawan berkeliling ke perkebunan kopi yang ada di sekitar The Kaldera. Yang pasti, The Kaldera bisa menyajikan banyak fasilitas dalam satu destinasi, dengan konsep nomadic tentunya," papar Waizly.


Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan The Kaldera akan menjadi salah satu nomadic tourism terdepan di Indonesia. Sebab, The Kaldera menghadirkan beragam amenitas yang bagus dan nyaman.

"Tapi dengan karakternya saya menilai The Kaldera ini sangat cocok untuk menjadi destinasi nomadic amenitas karena lokasinya sangat bagus, sangat nyaman. View yang ditampilkan juga sangat keren. Apalagi The Kaldera memiliki amenitas yang keren-keren. Seperti Cabin dan Bubble Tent. Mereka juga mendapatkan view Danau Toba yang eksotis. Jadi The Kaldera ini memang luar biasa," pungkas Arief. (ega/aff)

Hide Ads