Air bersuhu suam-suam kuku di Pemandian Air Panas Blawan juga dipercaya dapat menghilangkan capek dan pegal-pegal. Bukan cuma itu.
Bagi sebagian masyarakat, pemandian yang terletak di Kebun Blawan, PTPN XII ini juga dipercaya sebagai bekas pemandian Prabu Damarwulan, seorang tokoh legenda cerita rakyat Jawa yang hidup pada zaman kerajaan Majapahit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gambaran, air berwarna jernih agak kekuningan ini dapat digunakan merebus telor hingga matang. Hal itu sering ditunjukkan warga sekitar. Meski hanya untuk sekadar berdemo, bahwa saking panasnya air tersebut dapat dipakai merebus telor atau apapun.
![]() |
Pemandian air panas ini tentu sangat cocok dinikmati. Sebab, iklim di kawasan berjuluk Highland Paradise ini rata-rata mencapai 12Β° celcius.
Bagi pengunjung yang ingin berendam di air panas, tak perlu khawatir kesulitan untuk berganti pakaian. Sebab, pengelola sudah menyediakan berbagai fasilitas. Diantaranya ruang ganti pakaian maupun tempat untuk membilas tubuh.
Ada 3 dua bak penampungan yang berfungsi sebagai kolam untuk berendam. Dua kolam memiliki kedalaman sekitar 1 meter. Sedangkan satu kolam untuk anak-anak memiliki kedalaman setengah meter.
Untuk kolam sebelah kiri atau barat terasa sangat panas. Air yang ada di kolam tersebut murni berasal dari sumber air panas. Sementara kolam sebelahnya tetasa sedikit lebih dingin, karena sudah bercampur dengan air dingin.
Pengunjung biasanya memanfaatkan kolam sebelah kanan atau timur untuk berendam. Baik untuk sekadar merendam kaki maupun seluruh tubuh. Karena airnya terasa hangat. Mereka kebanyakan duduk di bibir kolam sembari meredam kakinya.
![]() |
Salah seorang pengunjung yang mengaku asal Malang, Indah (48), menuturkan, dia sudah sering mendaki Gunung Ijen. Dan, setelah turun dia hampir pasti mampir berendam di pemandian air panas tersebut selama berjam-jam.
"Capek-capek pasti langsung hilang. Bahkan, dalam perjalanan pulang saya selalu tertidur nyenyak sekali. Terasa seperti gak habis naik gunung," tutur Indah, pada detiktravel, Jumat (19/4/2019).
Hal senada juga diungkapkan oleh Rama (51), pengunjung asal Mojokerto. Setiap berkunjung ke Kawah Ijen, dia bersama 2 anak dan istrinya selalu menyempatkan untuk berendam. Meski terkadang sebatas merendam kaki.
"Kebetulan saya terserang asam urat ringan. Anehnya, setelah pulang ke rumah kaki ini terasa enteng untuk berjalan. Kayak gak terserang asam urat," pungkas Rama.
Untuk menuju obyek wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Bondowoso ini sangat gampang. Karena sepanjang rute sudah beraspal mulus.
Pemandian ini secara administratif terletak di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso. Jaraknya sekitar 58 km dari Kota Bondowoso. Sedangkan dari Kota Banyuwangi berjarak sekitar 47 km.
Simak juga video Sopir dan Pemilik Jeep Ajak Turis Bebersih Kawah Ijen:
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum