Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para pelaku usaha atau industri pariwisata. Termasuk asosiasi pariwisata, akademisi, dan instansi pemerintah daerah.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adyani mengatakan potensi wisata kuliner dan belanja Tabanan sangat potensial. Lewat Bimtek, keduanya akan dijadikan produk wisata berkualitas serta memiliki nilai tambah bagi wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan kegiatan full class. Hari pertama ada pemberian materi oleh para narasumber. Kemudian, diskusi penyusunan paket wisata kuliner dan belanja. Sedangkan hari kedua, merupakan kegiatan site visit. Yaitu untuk menguji paket wisata kuliner dan belanja yang telah disusun," ujar Giri, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/5/2019).
Menurut Giri, Tabanan menyimpan banyak kekayaan kuliner yang umumnya diwariskan turun temurun. Sehingga, cita rasa yang disajikan tetap terjaga hingga sekarang. Beberapa kuliner yang mudah ditemui antara lain entil, sambal bejek belayu, laklak pisang, dan bubur tridatu.
Entil terbuat dari beras putih yang dimasak mirip lontong. Bedanya, entil dibungkus menggunakan daun tengilidi. Daun ini dipercaya membuat cita rasa entil lebih enak.
Sementara untuk sambal bejek belayu, dimasak menggunakan suwiran daging ayam dengan pelengkap batang serai dan kecombrang. Kuliner ini memang belum setenar sambal matah. Namun, cita rasa yang dihasilkan sambal bejek belayu sangat nikmat.
Untuk makanan ringan, lanjut Giri, ada laklak pisang yaitu kudapan legendaris di Tabanan dengan teknik pembuatan mirip serabi. Pencinta pisang wajib mencicipi makanan ini. Tambah nikmat karena disajikan dengan parutan kelapa.
Sedangkan bubur tridatu, terbuat dari tiga jenis beras, yaitu merah, putih dan hitam. Bubur ini tidak bisa dinikmati setiap hari. Sebab, hanya disajikan pada momen sakral seperti upacara keagamaan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, kuliner menjadi salah satu alasan wisatawan mendatangi sebuah destinasi. Karenanya, peran kuliner dinilai sangat penting bagi pengembangan sektor pariwisata.
"Wisatawan yang hadir di sebuah destinasi, pasti berburu kuliner. Oleh karena itu, kuliner tidak bisa dipisahkan dari pariwisata. Justru semakin memperkuat sektor pariwisata yang impact-nya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," tegasnya. (prf/mpr)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol