Tiga Kota Filipina Masuk Radar Promosi Wisata Kemenpar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tiga Kota Filipina Masuk Radar Promosi Wisata Kemenpar

Nurcholis Maarif - detikTravel
Minggu, 16 Jun 2019 21:14 WIB
Deputi Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani (Foto: Kemenpar)
Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) targetkan tiga kota di Filipina dalam rangkaian sales mission memperkenalkan pariwisata Indonesia. Sales mission akan digelar pertama kali di ibukota Filipina, Manila bertempat di hotel Diammond pada 17 Juni 2019. Selanjutnya di hotel L'Fisher di kota Bacolod pada 19 Juni dan terakhir di Hotel Seda Atri di kota Iloilo pada 21 Juni.

Kabid Pemasaran Area Sulawesi dan Filipina Kemenpar Ni Putu Gayatri, mengatakan bahwa potensi pasar Filipina cukup strategis dan besar dimana negara lain juga turut membidiknya. Gayatri juga mengatakan pihaknya telah menyiapkan awareness campaign dan branding untuk merayu pasar Filipina.

"Kami juga akan menggelar bussines gathering. Juga ada distribusi bahan-bahan dan souvenir promosi pariwisata Indonesia, dan tentunya pertunjukkan kesenian," ucap Gayatri dalam keterangannya pada Minggu (16/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lanjut gayatri, mengatakan selain penguatan branding, sales mission juga akan memprioritaskan potensi transaksi. Sales mission akan mempertemukan tujuh sellers industri pariwisata Indonesia dengan 47 buyers dari Filipina.


Sementara itu, Deputi Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani, menuturkan demi memenuhi target kunjungan global, kunjungan wisatawan Filipina harus dioptimalkan.

"Tahun ini targetnya kita naikkan jadi 260 ribu. Untuk menjaga momentum, maka sales selling rutin dilakukan. Kami tidak akan berhenti di sini," ujar Rizky.

Rizky mengutip data Kemenpar yang menunjukkan peningkatan wisatawan dari Filipina mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada 2016 jumlahnya mencapai 149.490 orang dan tahun 2017 mencapai 308.977 orang.

Wisata bahari menjadi buruan wisata yang paling diminati wisatawan asal Filipina. Persentasenya mencapai 22,84 persen. Selanjutnya adventure sebesar 13,37 persen dan eco tourism sebesar 13,36 persen.

"Per kunjungan rata-rata menghabiskan USD 792,75 dan length of stay-nya lima hari. Ini peluang besar yang harus kita maksimalkan," ucap Rizky.


Menteri Pariwisara Arief Yahya mengungkapkan bahwa sales mission ini memiliki fungsi strategis. Bukan hanya sebagai branding, tapi juga untuk mengetahui keinginan pasar Filipina.

"Pasar Filipina harus dioptimalkan, apalagi banyak negara yang bersaing masuk ke sana. Dengan sales mission ini kita dapat mengetahui keinginan pasar Filipina. Dan pastinya semua informasi terakhir terkait destinasi akan disampaikan secara gamblang," pungkas Arief. (idr/idr)

Hide Ads