Hal itu diungkapkan oleh Nur Iman Santoso dari Co Founder HTK (Halal Travel Konsorsium) salah satu pelopor wisata halal yang tergabung dalam ATHIN (Asosiasi Travel Halal Indonesia) di Gedung Twink Jakarta, Rabu (26/6/2019).
"Ada sekitar 20 juta orang Indonesia ke luar negeri. Ceruk lebih besar daripada yang ke agen travel muslim. Yakni yang hanya mengurus haji dan umroh sebanyak 1 juta orang," kata Iman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daftarnya ke Singapura, Korea dan Jepang. Setelahnya pilih umroh hingga Eropa Barat, Prancis, Belanda Jerman, Australia, New Zealand, terakhir ke AS karena masalah pengurusan visa yang rumit," jelas dia.
Kata Iman, ceruk muslim traveler cukup menjanjikan. Kenaikan ada di tiap tahun dan diprediksi pada tahun ini dapat menghasilkan hingga USD 10 juta atau setara Rp 141.7 miliar hanya untuk konsorsiumnya.
"Kita mendiskusikan target sales yang cukup optimal. Yakni USD 10-15 juta bagi Halal Travel Konsorsium. Ada 1200 anggota di HTK," tegas Iman.
"Potensinya bisa miliaran dolar karena banyak orang Indonesia yang keluar. 3 tahun belakangan naik terus dari wisata halal," imbuh dia.
Pada tahun lalu, HTK menghasilkan miliaran rupiah. Tiket keluar negeri dengan harga sepadan dari dalam negeri jadi incaran utama muslim traveler Indonesia.
"Tahun lalu USD 2-3 juta. Itu karena tiket dalam negeri mahal pada jual tiket ke luar negeri," jelas Iman.
(msl/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?