"Saya senang karena bisa berbicara tentang pariwisata. Kami tegaskan, Bali itu aman. Sangat kondusif sebagai destinasi wisata. Kami menjamin keamanan wisatawan selama berada di Bali. Selama ini kami sukses mengamankan banyak event besar di Bali. Kami tentu berharap event ini sukses," ungkap Petrus dalam keterangan tertulis, Kamis (27/6/2019).
Menurutnya, Polda Bali sudah mengembangkan sistem yang canggih. Sedikitnya ada 600 CCTV yang dipasang dan diawasi penuh. Patroli juga dilakukan secara rutin pada destinasi. Tampil kekinian, Sistem Aplikasi Layanan Kepolisian (Salak) Bali juga dikembangkan. Pengembangan kualitas dilakukan secara rutin melalui pelatihan. Lebih solid lagi, sinergi dengan Pecalang juga dilakukan.
"Sekali lagi kami pastikan, wisatawan akan aman saat berada di public area. Kami juga mengandalkan media. Fungsinya untuk counter hoax. Pokoknya semua isu pengaruh negatif terhadap destinasi kami tangkal," terang Petrus lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain keamanan, Pulau Dewata juga memastikan kesiapan destinasinya. Pihak Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC menegaskan, area Nusa Dua menjadi salah satu pilihan untuk berlibur. Memiliki luas 350 Hektar, kawasan ini dilengkapi 23 hotel/resort. Total ada 5.600 kamar yang tersedia. Okupansinya 75% dan setiap tahunnya wilayah ini dikunjungi lebih dari 1 juta pengunjung.
Lebih lengkap, ada juga kawasan komersial. Nusa Dua juga banyak memiliki event dan festival. Warna budayanya semakin kental dengan beragam arts dan craft.
"Ada beragam experience yang ditawarkan pada para wisatawan. Yang jelas, kawasan ini menjadi destinasi luar biasa. Untuk beragam souvenir dikembangkan dari masyarakat lokal," kata Managing Director ITDC Gusti Ngurah Ardika.
Bali juga terkoneksi dengan Destinasi Super Prioritas Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Memakai jalur udara, Mandalika hanya ditempuh 30 menit dari Bali. Destinasi tersebut juga terkoneksi langsung ke Australia, Singapura, dan Malaysia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, support besar diberikan kepada event di Bali.
"Bali merupakan destinasi dunia yang luar biasa. Kontribusinya besar bagi pariwisata Indonesia dengan 40% wisman dari jumlah total. Kami yakin jumlah ini akan terus tumbuh. Semua aspek dari Bali sangat bagus. Apalagi, respons dan potensi positif ditunjukan dari BBTF," papar Rizki Handayani.
Jumlah buyer tahun ini memang mengalami kenaikan. Pada BBTF 2019, jumlah para buyer sekitar 303 dari 46 negara dari 5 benua. Menariknya slot lokal hanya 20, lalu sisanya mancanegara. Adapun untuk buyer pada BBTF 2018 berjumlah 320 yang berasal dari 41 negara.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani menjelaskan, buyer memiliki informasi cukup.
"Setelah BBTF Tourism Seminar, para buyer sudah memiliki informasi cukup guna membuat deal. Kami optimistis, hari pertama B2B BBTF Travex akan sukses. Ada banyak paket wisata yang disiapkan seller yang terjual. Artinya, potensi bisnis dari BBTF tahun ini terserap semua," jelas Ricky.
Mengusung tema Journey to Sustainable Tourism, BBTF Tourism Seminar diikuti sekitar 200 peserta. Para peserta adalah buyer, trade buyer BBTF 2019, dan media. Adapun B2B BBTF Travex akan digelar Kamis (27/6) dengan venue Nusa Dua Hall 1, 2, 3, 4, dan 5.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun mengatakan semua yang terbaik ada di Bali.
"Bali adalah destinasi kelas dunia. Sangat aman dan nyaman untuk dikunjungi. Ada banyak experience yang bisa didapatkan wisatawan di sini. Selain atraksinya, aksesibilitas dan amenitasnya luar biasa. Dan, pasar pasti akan memberikan respons besar terhadap Bali dan pariwisata Indonesia secara menyeluruh," tutup Arief yang juga Menpar Terbaik ASEAN.
(mul/mpr)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan