"Jakarnaval menjadi sebuah panggung kebesaran ibu kota. Apalagi karnaval ini menjadi pamungkas rangkaian perhelatan HUT ke-492 Jakarta. Konsepnya pun dibuat lebih atraktif dan berbeda dari tahun sebelumnya," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangannya, Senin (1/7/2019).
Ada satu atraksi yang sangat atraktif dari penampilan kesenian Reog Ponorogo. Para penari Reog seolah tak kenal lelah beratraksi. Bahkan Anies Baswedan pun sempat diangkat naik ke atas kepala Reog.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE), Esthy Reko Astuty yang hadir pada perhelatan tersebut mengatakan, warga Jakarta patut berbangga diri karena memiliki karnaval yang unik dan beragam. Konsepnya sangat berbeda dengan karnaval-karnaval lainnya yang ada di Indonesia. Hal ini jelas semakin melengkapi konsep karnaval di tanah air.
"Jakarnaval bukan hanya berisi parade seni budaya, tetapi juga berisi berbagai keunggulan kota Jakarta. Lihat saja parade kendaraan hias yang memamerkan ikon pariwisata dari 5 daerah di Jakarta. Belum lagi berbagai kemajuan teknologi dan pembangunan di Jakarta. Ini sangat luar biasa," kata Esthy.
Sementara Anies Baswedan dalam sambutannya, menyebut warga Jakarta akan lebih sering melihat karnaval. Menurutnya, karnaval akan menjadi salah satu atraksi yang baik dalam mengundang wisatawan. Dengan itu, laju perekonomian dari kepariwisataan diharapkan akan semakin kencang.
"Semoga karnaval ini menjadi karnaval yang menyenangkan dan insya Allah warga Jakarta akan bisa lebih sering merasakan karnaval seperti ini. Karena kita menyadari ketika puluhan ribu orang berkumpul menyaksikan sebuah karnaval maka yang sangat merasakan manfaatnya adalah mereka yang bergerak di sektor utamanya informal utamanya mikro kecil," kata Anies.
Ucapan Anies terbukti, gelaran Jakarnaval membuat kawasan Monas penuh sesak oleh wisatawan bahkan sejak pagi hari. Hal ini membuat geliat perekonomian semakin besar. Penjual minuman, makanan, cendera mata, hingga penarik andong pun panen rejeki.
Sentra kuliner dan cinderamata IRTI di Monas tak sedikit pun sepi pengunjung. Begitu juga pedagang minuman kaki lima yang biasa berjualan di seputaran Monas. Semua tampak sibuk melayani pembeli yang notabene wisatawan.
"Inilah fungsi pariwisata. Atraksi merupakan salah satu cara terbaik untuk mendatangkan wisatawan. Dengan hadirnya wisatawan tentunya akan terjadi perputaran perekonomian karena mereka pun berbelanja. Bayangkan jika satu orang berbelanja Rp 100 ribu, sudah berapa uang yang berputar di perhelatan Jakarnaval 2019," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung yang diamini Kepala Bidang Pemasaran Area Jakarta-Banten Ni Komang Ayu Astiti.
(idr/idr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia